FOTO : Tim gabungan saat melaksanakan pengecekan ketersediaan BBM pada salah satu kios (Ist).
Pewarta : Sutarjo
Editor : Andika
BELITANG – radarkalbar.com
TIM gabungan di Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau melaksanakan pemantauan ketersediaan BBM pada sejumlah kios pengecer.
Pemantauan oleh tim gabungan terdiri diantaranya Pol PP, Polsek Belitang dan Koramil 1204/22 Belitang serta pihak lainnya menindaklanjuti hasil rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral yang dipimpin Bupati Sekadau, Aron SH beberapa hari sebelumnya.
Dimana dalam keputusan rakor tersebut, Bupati Sekadau, Aron SH langsung memerintahkan agar semua SPBU untuk menjual BBM kepada kios pengecer yang sudah mengantongi rekomendasi.
“Kita telah menurunkan tim dari satuan Pol PP dan anggota Polsek dan TNI. Kegiatan tersebut dilaksanakan, untuk memastikan stok BBM di Kecamatan Belitang cukup,” ungkap Camat Belitang, Hermansyah via pesan singkatnya, pada Sabtu (10/9/2022).
Menurut Herman syah, dari hasil pemantauan tersebut ditemukan harga eceran BBM mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Untuk harga eceran dari Rp 10 ribu per liter naik menjadi Rp 20 ribu per liter untuk jenis pertamax plus.
“Tingginya harga BBM pada tingkat pengecer dipicu karena para penjual tingkat di kios menjual dengan harga yang cukup tinggi harga Rp 16 ribu – Rp 17 ribu per liter untuk jenis pertamax plus. Kemudian dijual kembali dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per liter, “paparnya.
Kenaikan harga ini kata Hermansyah dipicu karena susahnya mendapatkan BBM, hal ini tentu sangat memberatkan masyarakat.
“Sudah harganya mahal susah lagi nyarinya, terutama BBM jenis pertalite,”timpalnya.
Dijelaskan, dari pantauan ke lapangan secara keseluruhannya stok BBM pertalite kosong. Namun BBM jenis pertamax plus cukup, sedangkan BBM jenis solar dex cukup.
“Kemudian banyak juga di temukan POM Mini yang tidak memiliki ijin, mereka hanya mengantongi ijin dari Desa setempat,”ungkap Camat.
[