FOTO : Momen berpoto bersama usai seminar literasi digital, digelar BEM UNU Kalbar dan Kominfo RI (ist)
KUBU RAYA – radarkalbar.com
BADAN Eksekutif Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (BEM UNU Kalbar) sukses menggelar seminar “Teknologi dan Kreativitas Mengoptimalkan Potensi Digital”, pada Rabu (5/3/2024).
Seminar ini bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI, berlangsung di aula Rusunawa UNU Kalbar.
Hadir dalam seminar ini, sebagai narasumber Septiano Rheno Widianto, anggota Menteri Kominfo RI, Desitriana, relawan TIK Kalbar, dan Nurman Haryanto, Kaprodi sekaligus dosen Fakultas Teknik Sistem Informatika.
Selain itu, hadir juga Menteri Dalam Negeri BEM UNU Kalbar, Isromi, serta ketua pelaksana, Mujib.
Saat itu, Isromi menyampaikan pesan dari Danil dalam sambutannya mengatakan seminar ini merupakan bentuk konkret bagaimana instansi pemerintahan memberikan kontribusi dan berkolaborasi terhadap instansi pendidikan.
“Relasi yang terhubung pun menjadi kuat dengan upaya dua elemen dalam pembentukan dunia digital,” ujarnya.
Peserta seminar digital ini berjumlah sekitar 200 orang dari berbagai fakultas dan program studi UNU Klabar.
Sementara, Nurman Haryanto, selaku Kaprodi Sistem Informasi, mewajibkan sistem informasi untuk mengikuti kegiatan ini.
Selanjutnya, ketua pelaksana Mujib menegaskan harapannya agar mahasiswa Ilmu Komunikasi harus mengetahui terlebih dahulu empat pilar literasi digital yang sebelumnya tidak diketahui secara sistematis.
“Sehingga dalam seminar ini, diharapkan mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat menimba ilmu dan menjadikan bekal pengetahuan untuk menjadi bijak dalam menggunakan informasi di dalam perangkatnya, dari pengetahuan menjadi aksi yang tepat,” ungkapnya.
Menurut Mujib, dengan adanya seminar tersebut, pengguna khususnya mahasiswa UNU Klabar dapat memastikan pengalaman online yang positif dan mendukung.
Setiap pengguna memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan digital yang aman, produktif, dan etis.
“Oleh karena itu, bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, melainkan tanggung jawab bersama dalam membentuk masa depan digital Indonesia yang lebih harmonis,” cetusnya. (rls/red)