Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Maman Abdurahman Menteri Paling Sayang Istri
Opini

Maman Abdurahman Menteri Paling Sayang Istri

Last updated: 04/07/2025 21:05
04/07/2025
Opini
Share

FOTO : Maman Abdurahman dengan latar belakang gedung merah putih KPK RI [ ist ]

redaksi – radarkalbar.com

SEBELUMNYA saya pernah menulis tentang Menteri UMKM, Maman Abdurahman.

Ia menteri Prabowo pertama yang menangis saat sidang membela pengusaha UMKM di Banjarmasin.

Respon publik luar biasa, ramai memuji sikap Ketua Golkar Kalbar itu. Sangat peduli pada UMKM yang bermasalah hukum. “Tadak salah Prabowo memilehnye sebagai menteri,” kata budak Pontianak.

Kali ini, kasus baru menimpa menteri dengan kekayaan Rp15,78 miliar ini. Bukan dia sih, sebenarnya, tapi sang istri. Sang istri tercinta mendapatkan fasilitar negara untuk “halan-halan” ke benua biru.

Akibat ulah sang istri, anak buah kesayangan Bahlil ini pun gercep datangi kantor KPK. Semua demi sang istri. Sambil seruput kopi tanpa gula, mari kita ungkap perjuangan seorang Maman membela belahan hatinya.

Negara ini agung. Saking agungnya, ia bisa mengeluarkan surat resmi hanya untuk mengizinkan seorang istri menteri jalan-jalan ke Eropa.

Tak main-main, berkop kementerian, berlogo garuda, berisi nama perempuan bernama Tina Astari yang kini lebih populer dari Menteri-nya sendiri.

Negara ini benar-benar tahu caranya menyatukan dua hal yang sering dianggap bertentangan, birokrasi dan kasih sayang.

Ketika rakyat sedang berkutat dengan narkoboy, pinjol, judol, ketika UMKM berteriak butuh modal dan perhatian, surat sakti itu beredar.

Bukan surat penurunan pajak, bukan surat bantuan untuk pedagang kaki lima yang digusur, tapi surat perjalanan cinta yang diberkahi stempel negara.

Surat yang menyebut istri menteri sebagai peserta kunjungan budaya ke enam negara plus Turki. Enam negara, wak! Bukan hanya satu, bukan dua. Seolah-olah Eropa adalah dapur sebelah, dan Istanbul adalah tempat arisan Dharma Wanita.

Surat itu bukan surat biasa. Ia adalah epik administrasi. Di dalamnya tertulis permintaan agar KBRI dan Konsulat RI menyediakan pendampingan, fasilitas, dan, tentu saja, karpet merah diplomatik.

Untuk siapa? Untuk seseorang yang tidak pernah ikut rapat anggaran, tidak pernah ditunjuk dalam Keppres, tapi ditunjuk oleh cinta dan jabatan suaminya.

Sebuah bentuk soft power rumah tangga yang belum pernah diajarkan dalam kuliah hukum tata negara mana pun.

Tentu saja, publik menjerit. Karena publik masih punya logika. “Kenapa ada nama istri menteri dalam surat resmi kementerian?” tanya rakyat yang belum tentu bisa bikin paspor karena antrean di Imigrasi.

Tapi negara tak gentar. Negara membela diri lewat Menteri-nya, Pak Maman, yang dengan gagah berani mendatangi KPK. Seolah-olah ia adalah pahlawan yang hendak menyerahkan bukti bahwa surat cinta itu bukan bentuk korupsi, tapi ekspresi logistik kasih sayang.

Pria kelahiran Pontianak 1980 ini menjelaskan, tidak ada satu rupiah pun uang negara yang dipakai. Istrinya hanya mendampingi anak yang ikut misi budaya bersama 27 siswa.

Tentu saja, karena kalau hanya mendampingi 1 siswa, pasti terlalu mencurigakan. Tapi 27? Itu sudah bisa diklaim sebagai delegasi. Cinta pun jadi lebih sah jika ditopang oleh rombongan.

Namun di balik semua itu, kita sadar bahwa negara ini luar biasa. Ia bisa mengakomodasi perjalanan rumah tangga dalam struktur birokrasi. Ia bisa menyisipkan kasih ibu dalam sistem surat menyurat.

Ia bisa mencampurkan kemesraan domestik dengan agenda diplomatik. Itu semua, dilakukan atas nama budaya. Budaya jalan-jalan, mungkin.

Kini, nama Tina Astari akan tercatat dalam sejarah bukan sebagai pejabat, tapi sebagai metafora. Sebagai simbol bahwa dalam sistem negara yang katanya modern, masih ada ruang untuk cinta yang berformalkan surat tugas.

Bahwa dalam negara hukum, masih ada pojok-pojok manis untuk istri-istri pejabat yang ingin melihat bunga tulip Belanda dengan izin Kementerian.

Ini bukan penyalahgunaan wewenang. Ini adalah keajaiban. Negara telah berhasil membuat pernikahan dan administrasi menjadi satu.

Surat cinta kini resmi berkop kementerian. Kita semua, rakyat Absurdonesia, hanya bisa menunduk… bukan karena hormat, tapi karena bingung mau tertawa atau menangis.

Kecuali, ngopi otak tetap encer dan waras.

 

 

#camanewak
Oleh : Rosadi Jamani
[ Ketua Satupena Kalbar ]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:KPK RIMaman AbdurahmanMenteri UKM
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

“Riak” Dalam MI Ma’arif Labschool Sintang Berada di “Titik Didih” Akibat Kisruh Internal, Guru Ancam Mogok Ngajar

30/11/2025
Pertama Kali Terjadi, Kasus Pencurian Mobil Gemparkan Warga Pasir Wan Salim, Pemilik Lapor Polisi
30/11/2025
Hampir Seluruh Nahdliyin Sepakat Gus Yahya Diberhetikan sebagai Ketum PBNU
22/11/2025
PH Akan Launching Objek Wisata Suak Danau Bakong di Desa Pedalaman Tayan Hilir
15/12/2025
GNPK RI Kalbar Dukung LAKI Menyoal Terbitnya IMB PT BAI
10/12/2025

Berita Menarik Lainnya

Ternyata di Kemnaker Banyak Tikus Got Gorong-gorong yang Rakus Uang Haram

26 menit lalu

Giliran Muhammadiyah Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

30 menit lalu

Sinergi Kopdes dan Dapur MBG: Membangun Kemandirian Ekonomi

16/12/2025

Prabowo Tetap Bersikukuh Tak Mau Status Bencana Nasional

16/12/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang