FOTO : Suasana saat pelatihan Basic OD digelar LDII Kalbar [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK – Tantangan dan dinamika pembangunan keumatan mendorong setiap organisasi dakwah mampu melakukan adaptasi, jika kinerja organisasi ingin semakin baik.
Hal inilah yang melatarbelakangi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat menghelat pelatihan Basic Organization Development (Basic-OD) di Aula Pesantren Al Muqorrobun Pontianak, Kamis (29/5/2025).
Dijelaskan, secara organisatoris LDII memposisikan diri sebagai organisasi yang Kontributif, sehingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) organisasi mutlak diperlukan.
“Pelatihan Basic OD ini diharapkan lahir SDM organisasi yang kompeten dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis sehingga sinergisitas dan kolaborasi antar lembaga juga bisa dilakukan, dan kinerja organisasi juga semakin baik,” ujar Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto kepada sejumlah wartawan saat ditemui usai kegiatan.
Sasaran peserta pada pelatihan ini dijelaskan dia untuk pengurus pimpinan cabang (PC) yang ada di tingkat kecamatan, karena diakui masih banyak ditemukan kelemahan dalam membaca isu-isu aktual keumatan.
“Setelah dilakukannya evaluasi ada kelemahan di tingkat PC dan PAC yang belum bisa beradaptasi dan mampu membaca isu-isu keumatan secara kontekstual. Dampaknya nilai kemanfaatan dari program dan kegiatan LDII belum optimal dirasakan,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga terus mendorong sinergisitas kelembagaan dan menjauhi kesan berkompetisi dalam pengelolaan organisasi dan menjalankan program keumatan.
“Problematika keumatan saat ini mesti dikerjakan bersama, selain menjadi ringan dan mudah juga cepat terselesaikan. OD membantu menyatukan arah dan strategi agar tercipta sinergi antar elemen dakwah,” tegas Susanto.
Ditambahkan, sebagai organisasi dakwah LDII juga menjalankan kaidah learning organization, maka langkah-langkah peningkatan kapasitas terus dilakukan.
“Sebagai organisasi pembelajar, kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan agar metode dan strategi dakwah LDII mengikuti perkembangan lingkungan strategis. Sehingga LDII hadir bisa andil dalam pembangunan keumatan,” ungkap dia.
Adapun peserta kegiatan Basic OD terbagi menjadi dua karena dilakukan secara hybrid mengingat faktor jarak sehingga menggunakan memanfaatkan teknologi informasi.
“Peserta yang offline atau tatap muka hanya meliputi Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah dan Landak. Sedangkan 10 kabupaten/kota yang lain mengikuti secara online karena adanya teknologi dan jarak yang cukup jauh,” katanya. [ red/r ]
Source : LDII Kalbar
Editor/publisher : admin radarkalbar.com