Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Nasional > Menko Luhut: Teknologi Ramah Lingkungan Demi Perubahan Besar
Nasional

Menko Luhut: Teknologi Ramah Lingkungan Demi Perubahan Besar

Last updated: 29/11/2019 18:57
29/11/2019
Nasional
Share

Munchen, Jerman, radar-kalbar.com -Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan saat ini Indonesia sangat aktif mengembangkan teknologi ramah lingkungan. 

“Saat ini semakin banyak orang beralih ke gaya hidup hijau, ramah lingkungan. Kami sadar, semakin banyak orang mengeluhkan tingginya polusi udara. Salah satu upaya kami adalah mengadakan transportasi ramah lingkungan yang efisien dan hemat biaya. Indonesia telah menetapkan target 50 persen kendaraan elektrik pada tahun 2030,” kata Menko Luhut saat berkunjung ke kantor pusat pabrikan mobil BMW di Munchen, Jerman Kamis (28-11-2019).

Menko Luhut bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno diterima para petinggi perusahaan tersebut yang dipimpin Jochen Scharrer, _Vice President Market Development_.

Menurut Menko Luhut pemerintah Indonesia menyiapkan beberapa insentif untuk pabrikan-pabrikan mobil listrik seperti adanya keringanan pajak.
“Karenanya kami berharap Anda bersedia mempertimbangkan untuk membuka fasilitas pembuatan mobil listrik di Indonesia. Kami juga menginginkan adanya keragaman produsen, sehingga tidak ada monopoli satu merk saja,” katanya.

Ongkos produksi yang murah juga bisa didapat di Indonesia karena saat ini ada _hydropower_ yang harganya sangat rendah.

Mr. Scharrer mengatakan BMW telah memproduksi mobil elektrik sejak tahun 2014 dan pada tahun 2020-2025 diharapkan jumlah produksi mobil listrik dan mobil hybridnya akan berimbang.
“Kami berencana meluncurkan 12 mobil listrik baru hingga tahun 2025. _Problem_ kami, baik di Indonesia atau negara-negara lain untuk mengajak konsumen membeli mobil listrik yaitu kurangnya tempat pengisian daya. Pengguna mobil ini lebih suka mengisi daya di rumah atau mungkin di kantor,” katanya.

Menko Luhut mengatakan pemerintah telah merencanakan membangun lebih banyak lagi stasiun pengisian daya listrik.

*Baterai Litium*

Bersama Menko Luhut hadir juga Mr. Chen Xueyou, CEO Huayou Cobalt.Co.Lt. Huayou adalah produsen kobalt terbesar di Cina yang salah satu pabrik pemrosesan nikel dan kobaltnya di Indonesia akan mulai produksinya dalam dua tahun mendatang.

Mr. Chen menceritakan pengalamannya memulai bisnis di Kawasan Industri Morowali dan Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam.
“Kami mendapat dukungan dan bantuan penuh dari pemerintah dari proses perencanaan hingga berproduksi,” katanya.

Perusahaan yang menghasilkan nikel sulfat dan kobalt sulfat (bahan utama baterai kendaraan listrik) ini berencana untuk memproduksi setidaknya 60.000 ton konten nikel per tahun.

Usai pertemuan, Menko Luhut mengatakan BMW bisa menghemat biaya jika membuka pabriknya di Indonesia.
“Mobil-mobil produksi BMW memakai CATL baterai dari Cina dan Samsung dari Korea Selatan, jika mereka pindah ke Indonesia mereka bisa langsung berhubungan dengan produsennya,” kata Menko Luhut.

*Karbon Kredit*

Menko Luhut mengatakan ia tidak khawatir dengan perkembangan ekonomi di Indonesia.
“Indonesia memiliki banyak sumber energi potensi energi terbarukan, geothermal, hydro air, ombak, angin, serta matahari dengan solar cell. Ada _micro hydro_, _geothermal_ yang masih banyak, sekitar 29000 Mega Watt (MW), kemudian angin, ada juga ombak,” kata Menko Luhut.

Indonesia, menurutnya juga punya banyak peluang dari perdagangan karbon.
“Mengenai karbon kredit, saya yakin Indonesia punya potensi yang luar biasa besar dari sumber-sumber alam yang bisa menyerap karbon seperti lahan gambut, hutan bakau, hutan, dan rumput laut. Ditambah lagi dengan adanya bendungan/dam untuk PLTA, akan membentuk karbon kreditnya sendiri,” jelas Menko Luhut.

Perdagangan karbon merupakan skema kompensasi pendanaan yang diberikan oleh negara-negara maju atau pihak swasta yang telah mengemisi gas Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim- kepada negara berkembang atau pihak lain yang berhasil menahan emisi gas GRK melalui berbagai program.
“Selain _raw material_, karbon kredit, lalu pemasukan dari sektor pariwisata, jika kita komitmen menjalankan strategi ini, tidak ada alasan dalam tiga tahun ke depan _current account defisit_ kita tidak terselesaikan. Kita sedang melakukan perubahan besar. GDP kita bisa naik 3x dari yang diramalkan. Rupiah akan menguat, cadangan devisa kita bisa bertambah,” kata Menko Luhut.

 

 

 

 

 

Sumber : Biro Perencanaan dan Informasi*

*Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi*

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno diterima para petinggi perusahaan tersebut yang dipimpin Jochen ScharrerMenko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

“Riak” Dalam MI Ma’arif Labschool Sintang Berada di “Titik Didih” Akibat Kisruh Internal, Guru Ancam Mogok Ngajar

30/11/2025
Pertama Kali Terjadi, Kasus Pencurian Mobil Gemparkan Warga Pasir Wan Salim, Pemilik Lapor Polisi
30/11/2025
PH Akan Launching Objek Wisata Suak Danau Bakong di Desa Pedalaman Tayan Hilir
15/12/2025
GNPK RI Kalbar Dukung LAKI Menyoal Terbitnya IMB PT BAI
10/12/2025
LSM Citra Hanura Ingatkan Kades dan SPBU : Surat Rekomendasi Bukan Tiket Bebas Beli BBM Kemana Saja
12/12/2025

Berita Menarik Lainnya

Dugaan Penyalahgunaan Data Nasabah Pembiayaan, Komdigi Blokir 8 Aplikasi yang Sering Digunakan Mata Elang

11 jam lalu

Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat Buka Dialog Nasional SMSI : Media Baru Harus Mengarah pada Pers Sehat

16/12/2025

ANTAM UBP Bauksit Kalbar Gerak Cepat Bantu Korban Bencana di Sumatera, Tim ERG Diterjunkan ke Lokasi

08/12/2025

Panitia HPN SMSI 2026 Tinjau Lokasi Universitas Syech Nawawi Banten

19/11/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang