FOTO : Ketua BPM Kalbar, Gusti Eddy [ ist ]
” Gusti Eddy : Tak Bisa Dijawab Hanya dengan Klarifikasi, Tapi Tunjukan Perbaikan Kinerja ”
Deni Ramdani – radarkalbar.com
PONTIANAK – Barisan Pemuda Melayu Kalimantan Barat (BPM Kalbar) angkat bicara terkait kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang terjadi pada sejumlah wilayah baru-baru ini.
Organisasi ini mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk tidak tinggal diam dan segera melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan program tersebut.
Ketua BPM Kalbar, Gusti Eddy, menegaskan kasus ini sudah masuk kategori serius dan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“APH jangan jadi penonton. Bila ada unsur pidana, harus segera diproses sesuai aturan hukum. Jangan tunggu sampai ada korban meninggal baru bergerak,” ujarnya, pada Kamis (25/9/2025).
BPM juga mempertanyakan transparansi dan profesionalisme dalam penyelenggaraan MBG.
Gusti Eddy menilai perlu ada kejelasan apakah permasalahan berasal dari kualitas makanan yang rendah, proses pengadaan yang tidak tepat, atau pelaksanaan yang diserahkan kepada pihak yang bukan ahli di bidangnya.
“Program ini harusnya menjamin gizi anak-anak, bukan malah membahayakan. Kalau terbukti ada unsur kesengajaan, maka jelas ada niat buruk dari pihak tertentu yang harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Lebih jauh, Gusti Eddy menyoroti apakah akar persoalan ada pada kualitas bahan makanan yang dipasok, mekanisme pengadaan yang tidak transparan, atau karena pelaksanaan program diserahkan kepada pihak yang tidak profesional demi keuntungan.
“Kalau benar ada pihak yang sengaja menurunkan kualitas demi mencari untung, itu adalah bentuk kejahatan terhadap anak-anak bangsa,” tegasnya.
Dikatakan, keracunan massal ini tidak bisa hanya dijawab dengan klarifikasi, melainkan harus diusut tuntas dengan pendekatan hukum. Aparat diminta memeriksa semua pihak terkait, dari hulu ke hilir, agar jelas siapa yang bertanggung jawab.
“MBG itu program yang mulia, tapi kalau pelaksanaannya ceroboh atau bahkan ada niat buruk, maka yang rusak bukan hanya kesehatan anak-anak, melainkan juga kepercayaan publik terhadap pemerintah,” pungkasnya.
Pria yang juga wartawan senior Kalbar ini, mendorong evaluasi menyeluruh terhadap MBG, mulai dari kualitas bahan makanan, mekanisme distribusi, hingga pengawasan di lapangan.
” Tanpa perbaikan serius, program yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan generasi muda justru bisa kehilangan kepercayaan publik,” pungkasnya.
editor : SerY TayaN
publisher : admin radarkalbar.com