Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Noel Terlihat Sedih Memakai Rompi Oranye
Opini

Noel Terlihat Sedih Memakai Rompi Oranye

Last updated: 22/08/2025 23:10
22/08/2025
Opini
Share

FOTO : Ilustrasi wajah sedih Immanuel Ebenezer alias Noel Wamen Ketenagakerjaan RI saat mengenakan rompi orange [ ist ]

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

KPK gerak cepat. Tak ada takut lagi. Noel beserta kroninya dipamerkan ke publik. Si pemeras perusahaan itu terlihat gagah setelah dipakaikan rompi orange.

Mari simak narasinya sambil seruput lemon tea tanpa gula, wak!Ada hari-hari ketika demokrasi kita terasa seperti sinetron stripping jam sembilan malam, dramatis, penuh air mata, dan selalu ada tokoh utama yang tiba-tiba mengenakan kostum baru.

Kali ini, kostum itu bukan jas safari pejabat, bukan pula seragam ASN warna krem. Kostumnya lebih sakral, rompi oranye bertuliskan “Tahanan KPK” dengan nomor 71 di punggung.

Aktornya? Tak lain, tak bukan, Immanuel Ebenezer alias Noel, Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang beberapa bulan lalu masih sibuk berorasi tentang kesejahteraan buruh, tapi kini digiring ke panggung publik dengan tangan diborgol, wajah berlinang air mata, mencoba memainkan peran klasik, “Pejabat terdzalimi mencari simpati.

”Rompi oranye itu bukan sembarang kain. Teksturnya tipis, warnanya menyala lebih terang dari traffic light di simpang Gatsu, dan ukurannya selalu agak longgar, seakan-akan sengaja dibuat supaya setiap tubuh yang memakainya terlihat kecil, kerdil, tak berdaya.

Logo KPK di dada kiri seolah berkata, “Selamat datang di panggung keadilan, Pak Tersangka.” Sedang nomor di punggung, angka 71, bukan sekadar nomor antrean, tapi simbol bahwa korupsi di negeri ini punya klub eksklusif dengan anggota yang terus bertambah.

Ekspresi Noel ketika pertama kali muncul di publik sungguh epik dan teatrikal. Matanya sembab, wajahnya tertunduk, tangannya yang terborgol digenggam erat seperti Bujang Nadi kehilangan Dara Nandong.

Sesekali ia menyeka air mata, entah air mata penyesalan, air mata kepanikan, atau sekadar air mata alergi debu di ruang konferensi pers. Namun kamera jurnalis tetap menyorotinya, menjadikan tangisannya bahan headline, “Wamenaker Noel Menangis di KPK”. Dramatis sekali, nyaris seperti adegan puncak film Bollywood.

Tapi mari kita jangan lupa esensi kisah ini. OTT 20 Agustus 2025 adalah panggung besar.KPK mengamankan 14 orang, termasuk Noel, serta 22 kendaraan mewah, yakni Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Pajero Sport, Jeep, Ducati, bahkan Vespa.

Ya, Vespa! Karena apa arti hidup pejabat kalau tidak diiringi deru knalpot Eropa? Ironinya, semua kendaraan itu kini terparkir di halaman KPK sebagai bukti, bukan lagi di garasi pribadi sebagai simbol status.

Noel berdiri di barisan depan, rompi oranye berkibar di bawah sorotan lampu kamera. Di belakangnya, 13 orang lain yang juga mengenakan kostum serupa, meski wajah mereka masih disembunyikan dari publik.Mereka seperti figuran dalam drama kolosal.

Sementara Noel lah pemeran utama yang harus meneteskan air mata, agar penonton ikut bimbang, apakah dia pelaku atau korban?Namun publik tak mudah terkecoh. Tangisan itu hanyalah dekorasi, seindah pun ia meneteskan air mata, catatan kasus tetaplah kering dan dingin, dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 sejak 2019.Bayangkan, sertifikat yang seharusnya menjadi pelindung nyawa buruh, justru dijadikan mesin pungli.

Dari janji setinggi gunung Everest untuk membela pekerja, hingga praktik kotor sedalam Lisa, eh salah, Palung Mariana yang menghancurkan harapan.Di luar gedung KPK, patung manekin berompi oranye yang dipajang Kemnaker beberapa bulan lalu kini terasa seperti lelucon kosmik.

Seolah Tuhan sedang bercanda, manekin hanya simbol, tetapi pejabatnya sendiri kini benar-benar mengenakan rompi yang sama. Karma, ternyata, punya selera humor.Lalu, apakah air mata Noel akan jadi obat? Sejarah mengajarkan, tidak.

Air mata pejabat tersangka hanyalah air garam yang cepat kering di bawah sorot kamera. Publik menunggu lebih dari sekadar drama, mereka menunggu pertanggungjawaban, menunggu babak final di pengadilan.

Maka, wahai rompi oranye, teruslah bersinar. Engkaulah busana paling jujur di republik ini, busana yang tak bisa dibeli dengan uang negara, tapi justru datang sebagai penagih hutang moral.

Wahai Noel, tak ada lagi membantu. Prabowo sebagai bos mu sudah tak sudi melindungi. Jangan berharap simpati lewat tangisan. Karena publik sudah terlalu sering disuguhi opera sabun air mata pejabat.

Kini yang ditunggu hanya satu, apakah keadilan benar-benar akan turun panggung, atau hanya jadi episode lanjutan dari sinetron korupsi yang tak pernah tamat.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:KpkNoelWamen Ketenagakerjaan RI
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Kepergian yang Menyisakan Kehidupan, 100 Hari Mengenang Istriku Siti Sudarsih
19/09/2025
Jalan Kabupaten Rusak, Truk CPO Bertonase Berat Jadi Sorotan Warga
18/09/2025
Sore Mencekam di Sungai Pinyuh, Si Jago Merah Lahap Empat Rumah Warga di Jalan Karya Usaha
24/09/2025

Berita Menarik Lainnya

Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat

16/10/2025

Jeddah, Di Sini Mimpi Itu Dikubur

12/10/2025

Mengenal Arief Prasetyo, Pria Segudang Prestasi yang Dipecat Prabowo

11/10/2025

Utang KCIC dan Renovasi Ponpes Al Khozini Sama-sama Ditolak Gunakan APBN

11/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang