FOTO : Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Sekadau, Oktavianus Tommy ST (Ist)
Pewarta : Sutarjo
SEKADAU – radarkalbar.com
HINGGA saat ini, proyek pengerjaan pembangunan Tugu Pembangunan Bumi Lawang Kuari, terletak di bilangan pasar Sekadau belum kelar. Bahkan, hingga berakhir masa kontraknya tertanggal 19 September 2022.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Sekadau, Oktavianus Tommy ST kepada awak media ini, pada Senin (19/09/2022) di ruang kerjanya mengatakan sesuai Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa pemerintah melalui Penyedia Jasa. Yang di sebut Pemberian Kesempatan sesuai ketentuan pada diktum 7.20, dalam hal penyedia jasa gagal menyelesaikan pekerja sampai masa kontrak berakhir.
“Walaupun masa kontraknya habis. Tapi kalau mengacu Perlem Kebijakan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa pemerintah melalui Penyedia Jasa. Maka Pejabat penandatangan kontrak melakukan penilaian atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan, “ungkapnya.
Ditambahkan, hasil penilaian menjadi dasar bagi pejabat penandatangan kontrak untuk melakukan:
A. Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikannya pekerjaan sampai 50 hari kalender.
2. Dalam hal setelah diberikan kesempatan sebagaimana angka 1 di atas, penyedia masih belum dapat menyelesaikan pekerjaannya, pejabat penandatangan kontrak dapat;
a. Memberi kesempatan kedua untuk penyelesaian sisa pekerjaan dengan jangan waktu sesuai kebutuhan atau
b. Melakukan pemutusan kontrak dalam hal penyediaan dinilai tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan.
Maka dari itu pengerjaan tugu boleh di lanjutkan, mereka kita berikan kesempatan 50 hari lagi mulai dari tanggal 20 September 2022.
“Hanya saja sanksi denda tetap kita berikan terhitung tanggal 20 September 2022,” tegasnya.
Asalkan sambung Tommy, pihak penyedia masih sanggup untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Makanya diberlakukan Perlem nomor 12 Tahun 2021.
Jadi kata Tommy, masyarakat jangan salah paham, karena ada aturan yang sudah mengatur ketentuan yang digunakan.
“Pemberian kesempatan sudah sesuai aturan yang berlaku,”tegasnya.