FOTO : Momen berpoto bersama usai proses penyambutan pendaratan perdana pesawat angkut jenis CASSA 212 di Landasan Udara Liku, Paloh, Sambas (Ist)
Pewarta/sumber : Zentha/Rilis Humas Pemkab Sambas
radarkalbar. com, SAMBAS – Pesawat angkut CASSA 212 mendarat perdana dengan mulus di Landasan Udara (Lanud) Liku, Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Kalbar, Rabu (18/8/2021).
Kedatangan pesawat tersebut merupakan rentetan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia, dan akan jadi sejarah bagi Kabupaten Sambas.
Pesawat yang ditumpangi Pangkoopsau I Marsma, Tedi Rizalihadi tersebut membawa tenaga medis dan vaksin untuk mempercepat vaksinasi pada wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Sambas.
Selain itu, pesawat tersebut juga membawa bantuan sembako untuk warga setempat.
“Hari ini, kita masih dalam suasana kemeriahan HUT ke-76 RI di perbatasan, khususnya di Liku, Kecamatan Paloh kita melakukan pendaratan perdana, pesawat Fixed Wing atau pesawat bersayap tetap CASSA 212 milik Skadron IV TNI AU,” katanya.
Tedi Rizalihadi mengatakan, HUT ke-76 RI di perbatasan Sambas-Malaysia bukan tanpa alasan, selain melaksanakan percepatan vaksinasi massal bagi masyarakat di wilayah perbatasan. Landasan Udara Liku juga memiliki sejarah panjang.
“Landasan ini penuh dengan sejarah. Di mana pada tahun 1976 baru mulai dibangun, waktu itu masih berupa batu. Seiring dengan adanya kontijensi pembangunan mercusuar dari negara Malaysia pada tahun 2014 maka kita membesarkan landasan ini dibangun dengan aspal sepanjang 750 meter,” katanya.
Tedi Rizalihadi menambahkan pendaratan perdana pesawat CASSA 212 tersebut merupakan momentum awal berkembangnya Landasan Udara Liku.
Pendaratan perdana pesawat itu juga membuka harapan agar ke depan landasan tersebut bisa menjadi Bandara Perintis.
“Hari ini adalah tonggak awal supaya penerbangan terus ada di sini. Harapan kita sama-sama mendukung Bupati untuk berkomunikasi dengan Kemenhub agar ke depan ada pesawat perintis yang terjadwal rutin mendarat ke sini. Supaya perekonomian Paloh maupun Kabupaten Sambas bisa maju,” katanya.
Lokasi tersebut kata dia, juga menjadi garda pertahanan perbatasan Indonesia Malaysia. Setiap hari selalu ada 10 orang anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU untuk menjaga aset yang ada di sana.
Kemudian, lokasi tersebut dianggap sangat strategis sekali karena berhadapan langsung dengan poros utara dan negara tertangga Malaysia.
“Kedepan, sesuai arahan Kepala Staf TNI AU, akan dilakukan pengkajian untuk peningkatanya dan rencana penempatan Satuan Radar sebagai mata telinga pertahanan kita di sini. Tapi itu masih dalam kajian, mudah-mudahan pengembangan dari Landasan Liku ini baik dari sisi keamanan maupun kesejahteraan ekonomi dapat bersinergi sehingga Sambas Berkemajuan,” katanya.
Menurut Tedi Rizalihadi Landasan Udara Liku masih butuh banyak pengembangan untuk mendukung keselamatan penerbangan di sana. Salah satu yang paling dibutuhkan adalah tower kontrol.
“Pengembangan yang akan kita lengkapi di sini seperti tower sebagai menara untuk mengontrol take off dan landing serta lain-lain. Nanti kita bantu, Bapak Bupati Sambas juga akan bersama-sama kita mendorongnya. Kita akan lengkapi pelan-pelan fasilitas yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan,” pungkasnya.
Editor : Antonius