Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Sambas > BPD se Kecamatan Sajingan Besar Tolak Program Transmigrasi di Wilayahnya
Sambas

BPD se Kecamatan Sajingan Besar Tolak Program Transmigrasi di Wilayahnya

Last updated: 7 jam lalu
7 jam lalu
Sambas
Share

FOTO : Ketua DPK ABPEDSI Kecamatan Sajingan Besar, Pensius, S Pd [ ist ]

redaksi – radarkalbar.com

SAMBAS – Seluruh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana program transmigrasi yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut.

Penolakan ini disampaikan Ketua DPK Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (ABPEDSI) Kecamatan Sajingan Besar, Pensius, S.Pd., yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Kaliau seperti dilansir mediakalbarnews.com jaringan radarkalbar.com, pada Minggu (13/7/2025).

Ia menegaskan program tersebut berpotensi menambah beban dan memperparah ketimpangan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat lokal.

Menurutnya, terdapat beberapa alasan mendasar yang membuat masyarakat dan perwakilan BPD bersikap keras menolak rencana pemerintah.

Salah satunya adalah persoalan kesejahteraan masyarakat yang belum tersentuh secara adil, terutama menyangkut keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dinilai belum memberi kontribusi nyata, baik dalam bentuk CSR maupun pembagian lahan plasma.

“Kami belum melihat adanya kepastian kontribusi perusahaan kepada masyarakat Sajingan Besar. Hak kami atas lahan pun tidak jelas, sementara transmigran justru akan mendapat dua hektar dan lahan perkarangan. Ini sangat ironis,” ujar Pensius.

Selain itu, kawasan Sajingan Besar yang sebagian besar merupakan hutan lindung dan taman wisata alam, selama ini justru membatasi akses masyarakat lokal terhadap penguasaan tanah adat.

Hal ini dianggap bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang justru membuka akses lahan untuk warga dari luar daerah melalui transmigrasi.

Pensius juga mengingatkan adanya potensi konflik sosial.

“Jika transmigrasi dipaksakan, maka akan muncul ketegangan sosial karena ketimpangan perlakuan terhadap penduduk lokal dan pendatang,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia menyoroti belum terselesaikannya hak-hak atas lahan milik warga eks transmigrasi lama di wilayah Bejongkong, Desa Sebunga, yang hingga kini masih menggantung dan belum dituntaskan oleh pemerintah.

Atas dasar itu, DPK ABPEDSI Kecamatan Sajingan Besar mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk membatalkan program transmigrasi di wilayah mereka.

“Kami minta pemerintah menghormati aspirasi masyarakat Sajingan Besar. Jangan tambah persoalan baru sebelum menyelesaikan masalah lama,” pungkas Pensius.

Berikut poin -poin dasar penolakan itu disampaikan Pensius diantaranya,

1. Bahwasannya masyarakat Kecamatan Sajingan Besar masih belum diperhatikan kesejahteraan berkaitan dengan perusahaan perkebunan yang masuk ke wilayah Sajingan Besar.

Hak masyarakat berupa lahan yang digarap oleh Perkebunan kelapa sawit belum ada kejelasan kontribusinya kepada masyarakat Kecamatan Sajingan Besar baik CSR maupun lahan Plasma seperti yang disampaikan pemerintah.

2. Wilayah Sajingan Besar sebagian besar adalah hutan kawasan dan taman wisata alam dimana kami masyarakat setempat tidak diperkenankan untuk menguasai tanah yang seharusnya menjadi Hak milik kami dari para leluhur/nenek moyang.

Namun bertolak belakang dengan program transmigrasi dimana setiap transmigran akan diberikan lahan 2 hektar dan lahan perkarangan.

3. Adanya transmigrasi akan memicu konflik sosial di masyarakat karna berkesan penduduk luar Kalimantan diberi keistimewaan sementara masyarakat lokal belum diperihatikan kesejahteraannya.

4. Persoalan wilayah perbatasan akan cukup kompleks, jika ada transmigrasi baru. Sementara transmigrasi di wilayah Bejongkong Desa Sebunga sampai hari masih hak mereka belum terselesaikan oleh pemerintah.

“Untuk itu kami perwakilan masyarakat Kecamatan Sajingan Besar memberikan pernyataan sikap untuk menolak program transmigrasi,” cetusnya.

” Kami meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengindahkan dan membatalkan program transmigrasi di wilayah Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Kalimantan Barat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Sambas menjadi salah satu lokasi yang direncanakan masuk dalam program transmigrasi nasional.

Namun rencana tersebut kini menghadapi penolakan keras dari masyarakat di wilayah perbatasan, khususnya Kecamatan Sajingan Besar. [ red ]

 

 

 

 

 

 

Editor/publisher : admin radarkalbar.com

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Ketua DPK ABPEDSIPensiusSajingan BesarSambas
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Isak Tangis Iringi Eksekusi Lahan di Kecamatan Segedong, Warisan Digugat, Rumah Tergusur, Warga Teriakan Ketidakadilan

26/06/2025
Dari Desa ke Panggung Provinsi, Semangat Juang Siswa SDN 04 Tayan Hilir Tembus Kejuaraan Taekwondo Kalbar
17/06/2025
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional
09/07/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Api Hanguskan Dapur Rumah Warga di Sepuk Tanjung, Polisi Selidiki Penyebab

07/07/2025

Pewaris Tahta Sambas Kukuhkan Joglo sebagai Simbol Persatuan Etnis

28/06/2025

Mahasiswa Hukum Sambas Kritisi Pemusnahan Rokok Ilegal oleh Bea Cukai, Jangan Cuma Bakar Barang, Otaknya Juga Harus Diciduk!

26/06/2025

Pemusnahan Rokok Ilegal di Sambas Dikecam Mahasiswa, Aksi Seremoni atau Bukti Kegagalan?

26/06/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang