Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Cara Prabowo Melawan Tarif Donald Trump
Opini

Cara Prabowo Melawan Tarif Donald Trump

Last updated: 10/04/2025 08:16
10/04/2025
Opini
Share

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

SEBELUMNYA saya telah bahas cara China, Vietnam, Kanada, dan Meksiko melawan tarif Donald Trump. Kali ini giliran presiden kita, Prabowo ikut melawan.

Seperti apa caranya? Sambil seruput kopi long black, yok kita kepoin strategi negeri ini melawan negara raksasa, Paman Sam.

Setelah bertapa cukup lama dalam diam diplomatik, Presiden Prabowo Subianto akhirnya muncul dari balik kabut kekuasaan, tak lain demi satu hal, melawan tarif 32% dari Donald Trump.

Ya, Trump, sosok yang seperti boomerang ekonomi, dilempar dari Gedung Putih, tapi kembali dalam bentuk kebijakan dagang yang bikin pusing 60 negara. Termasuk kita.

Tarif ini bukan sembarang tarif. Ia datang seperti utang tetangga, tiba-tiba, besar, dan bikin kepala cenat-cenut. Ekspor Indonesia, dari tekstil sampai furnitur, mendadak seperti korban tilang ekonomi. Kena tarif, disuruh minggir, lalu disuruh bayar denda pakai nasib buruh.

Tapi Prabowo tak tinggal diam. Ia tidak memilih jalur meditasi, melainkan langsung mengirim Airlangga Hartarto ke Washington. Ya, seperti Gadjah Mada dikirim nyari Majapahit versi ekspor. Misinya, negosiasi atau pulang dengan tangan penuh oleh-oleh kebijakan.

Sementara itu, Prabowo merombak kebijakan dalam negeri seperti tukang bangunan yang baru baca buku Feng Shui. Ia buka kuota impor barang penting, dari bahan pokok sampai mimpi buruk industri lokal.

Logikanya, kalau tak bisa ekspor, ya biar rakyat dapat barang murah dari luar. Soal industri dalam negeri tenggelam? Ya kita lihat saja siapa yang bisa berenang.

Tak berhenti di situ, Prabowo pun melirik Afrika. “Pasar baru!” katanya. “Negeri harapan!” serunya. Ia mengapresiasi pengusaha-pengusaha kita yang mulai masuk ke benua itu.

Katanya, Indonesia tak boleh bergantung pada satu pasar. “Kita harus berdiri di atas kaki sendiri!” teriaknya, dan sebagian rakyat membayangkan Indonesia jadi colossus ekonomi berdiri tegak di Samudra Hindia, memegang daging rendang di satu tangan, dan strategi dagang di tangan lainnya.

Tentu saja para ekonom langsung muncul dari balik seminar. “Ini langkah berani, tapi risiko tinggi,” kata satu ekonom yang tidak pernah senyum.

“Diversifikasi pasar butuh biaya besar,” ujar yang lain sambil menunjukkan grafik inflasi pakai laser pointer.

“Hati-hati, impor besar-besaran bisa matikan UMKM!” teriak dosen ekonomi sambil menyeruput kopi sachet rasa nasionalisme.

Belum cukup drama? Tenang. Politik pun ikut berguncang. Di tengah gegap gempita Lebaran, Prabowo bertemu Megawati Soekarnoputri. Empat mata.

Tak ada rundown. Tak ada MC. Hanya dua tokoh yang pernah berseteru, kini duduk bersama, mungkin bahas ekonomi, mungkin nostalgia, atau mungkin hanya sekadar makan nasi goreng.

Publik gempar. Pengamat politik berspekulasi keras, “Apakah ini rekonsiliasi? Koalisi besar?” Yang lain bertanya, “Apakah ini akan membuat harga minyak goreng turun?”
Tidak ada yang tahu. Tapi semua menebak.

Intinya, kebijakan Prabowo adalah ritual eksorsisme terhadap setan tarif global. Trump adalah ancaman. Afrika adalah tanah harapan. Airlangga adalah duta besar yang dikirim ke neraka kebijakan dagang.

Apakah ini akan berhasil? Siapa tahu. Tapi yang jelas, Indonesia kini berdiri di atas panggung ekonomi dunia dengan kepala tegak, dompet separuh isi, dan kuota impor yang terbuka lebar.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Donal Trump
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Isak Tangis Iringi Eksekusi Lahan di Kecamatan Segedong, Warisan Digugat, Rumah Tergusur, Warga Teriakan Ketidakadilan

26/06/2025
Dari Desa ke Panggung Provinsi, Semangat Juang Siswa SDN 04 Tayan Hilir Tembus Kejuaraan Taekwondo Kalbar
17/06/2025
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Lakukan Evaluasi Pembelajaran Agama Bagi Generasi, PC LDII Pontianak Utara Helat Munaqosah
24/06/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Benarkah Malaysia Mengklaim Tarian Rayyan di Ujung Perahu?

24 jam lalu

Dahlan Iskan Kembali Jadi Tersangka

08/07/2025

Duel Seru, Ara vs Fahri, Siapa Juara Rumah Rakyat?

07/07/2025

Klarifikasi Sang Istri Menteri Nyatakan Tak Gunakan Uang Negara

07/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang