FOTO : Momen berpoto bersama Komunitas Rumah Insan Cita [ ist ]
Luffi Ariadi – radarkalbar.com
SAMBAS – Pada sebuah sudut kampung, di jalan kecil bernama Gang Perjuangan Satu, Dalam Kaum, Sambas, sekelompok anak muda berkumpul membawa cahaya.
Cahaya itu bukan berasal dari gedung mewah atau bantuan resmi pemerintah, melainkan dari ketulusan dan langkah mandiri para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Rumah Insan Cita.
Mereka kembali menghidupkan program “mengaji gratis” untuk anak-anak, sebuah ruang belajar yang dihadirkan bukan hanya sebagai tempat membaca huruf Arab dan ayat-ayat suci, tapi juga membina karakter sejak dini di tengah mahalnya akses pendidikan agama. (Kamis, 06/11/2025)
Arga Zahara, Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Rumah Insan Cita sekaligus Ketua Umum HIMA Akuntansi Syariah UNISSAS, program ini dilahirkan dari kegelisahan melihat ketimpangan akses belajar agama bagi masyarakat kecil.
“Di banyak wilayah kabupaten Sambas, belajar mengaji kini berbayar, sementara mayoritas warga kita masih berada dalam tekanan ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya.
” Anak-anak adalah bibit emas bangsa, namun ruang edukasi bagi mereka semakin menyempit dan kurang mendapat perhatian dari pihak yang berwenang. Karena itu, kami sebagai mahasiswa terpanggil untuk bergerak. Mari buka mata kita, jangan melihat kondisi ini dengan sebelah mata,” sambungnya.
Tentunya, dengan semangat “Meretas Tapal Batas Berdampak Luas”, Rumah Insan Cita tidak hanya mengajarkan keagamaan, tetapi juga membuka lorong harapan bagi masa depan.
Mereka berharap program ini dapat berkelanjutan dan mendorong kesadaran kolektif untuk ikut serta menghidupkan kembali nilai gotong royong dalam pendidikan.
Program ini bukan sekadar kegiatan, tetapi bentuk nyata kepedulian mahasiswa Sambas dalam menjaga cahaya ilmu agar tetap menyala di tengah tantangan zaman. [ red ]
editor/publisher : admin radarkalbar.com
