FOTO : Pengurus KPMKB Surabaya [ ist ]
tim liputan – radarkalbar.com
SURABAYA – Peristiwa meninggalnya seorang warga di Kabupaten Mempawah akibat tertimpa pohon dalam proyek pembangunan jembatan terus menjadi sorotan.
Kali ini datang dari Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) Surabaya menegaskan tragedi tersebut tidak boleh dibiarkan tanpa kejelasan hukum, sebab menyangkut nyawa manusia dan tanggung jawab negara dalam menjamin keselamatan.
Peristiwa nahas itu diduga terjadi akibat kelalaian kontraktor pelaksana proyek. Namun hingga kini, belum ada pertanggungjawaban jelas dari pihak terkait.
Situasi ini dinilai menambah keresahan masyarakat karena proses hukum yang berjalan masih sebatas tahap penyelidikan.
Pengurus KPMKB Surabaya, Afif Ilmi, menyatakan pemerintah daerah bersama Dinas PUPR Kabupaten Mempawah dan kontraktor tidak boleh lepas tangan.
“Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan serta keselamatan kerja. Keluarga korban berhak mendapat keadilan,” tegasnya, Kamis (4/9/2025).
KPMKB Surabaya menilai lemahnya pengawasan telah berujung pada hilangnya nyawa. Mereka pun mendesak pemerintah untuk menutup perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut serta mencopot Kepala Dinas PUPR Mempawah karena dianggap gagal menjalankan fungsi pengawasan.
Sementara, Ketua KPMKB Surabaya, Nur Umi Kalstum, menambahkan tragedi ini tidak boleh tenggelam di balik isu nasional yang ramai diberitakan.
“Isu lokal ini jauh lebih nyata dirasakan masyarakat. Karena itu, kami akan terus mengawal sampai ada langkah nyata dan kepastian hukum dari pihak berwenang,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan penjelasan terkait konsekuensi yang akan dijatuhkan kepada kontraktor maupun pejabat pengawas proyek.
Ketiadaan kejelasan tersebut menjadi alasan KPMKB Surabaya mendesak agar kasus ini segera dituntaskan secara transparan.
editor/publisher : admin radarkalbar.com