Pontianak (radar – kalbar.com)- Majelis Pendidikan Kader Pengurus Daerah (MPK-PD) Muhammadiyah Kota Pontianak bekerja sama dengan MPR RI menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Kamis (1/8/2019).
Hadir saat itu dan sebagai pembicara utama mantan anggota MPR – RI Masa Bhakti 2014 yang juga merupakan senator asal Kalbar periode 2014 – 2019 Drs H Abdul Rahmi.
Ketua panitia pelaksana, Santoso Setyo mengatakan kegiatan sosialiasi 4 pilar kebangsaan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terbukti dengan tingginya partisipasi peserta yang hadir terutama para generasi muda dan insan akademis yang ada di Kota Pontianak.
” Peserta yang hadir sekitar 200 orang diantaranya pelajar dari SMA/SMK sederajat, para mahasiswa Politeknik Aisiyah, STIK Muhammadiyah Pontianak dan Universitas Muhammadiyah Pontianak,” ungkapnya.
Saat pembukaan dihadiri bendahara pimpinan daerah Muhammadiyah, H Edy Satria, S Ag dan Ketua MPK Muhammadiyah Uray Amin, ST.
Ditambahkan, tujuan dalam kegiatan ini agar 4 pilar kebangsaan yang sudah menjadi kesepakatan nasional sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak hanya menjadi konsep yang tertuang dalam tulisan belaka.
Namun perlu implementasi nyata terhadap nilai – nilar 4 pilar tersebut pada kehidupan nyata.
” Pembahasan 4 Pilar sudah sering kita dengar, baik kegiatan formal maupun informal di sekolah, organisasi dan sebagainya, namun dalam hal ini kita ingin menegaskan kembali bagaimana 4 pilar ini tidak berhenti hanya pada konsep pemahaman. Tetapi sesuai yang telah disepakati seperti apa yang Muhammadiyah sampaikan, Darul Ahdi Wasyahadah yakni sebagai kesepakatan yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari – hari,” paparnya.
Semisalnya diambil contoh dengan pilar ke 4 tentang Bhineka Tunggal Ika yang dimana kita sebagai satu kesatuan dari kultur yang heterogen bisa saling menjaga setiap perbedaaan dalam bingkai persatuan.
Terkait pertanyaan dari peserta mengenai tujuan tercetusnya Pancasila namun masih banyak perbedaan maupun pendapat yang di permasalahkan dan aksi nyata pemuda untuk terapkan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.
Sementara, Drs H Abdul Rahmi menjawab bahwa Pancasila sebagai cerminan bangsa untuk menentukan arah perjalanan generasi bangsa, menurutnya Pancasila harus dipahami sebagai ilmu lalu direnungkan sebagai keyakinan.
Mengenai peran pemuda dalam aksi nyata pancasila dalam kehidupan nyata, senator Kalbar tersebut menghimbau agar pemuda lebih mengamalkan nilai agama dan Pancasila lalu mengaplikasikannya, pemuda harus memahami Pancasila, menerapkan dan mempertahankan nilai amal Pancasila tersebut.
Sementara itu, Ketua Pemuda Muslimin Kota Pontianak yang turut hadir sebagai suksesor kegiatan, Tomi Tri Handoko, SH mengapresiasi terlaksananya kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan terlebih kepada generasi muda
” Sebagai komponen masyarakat dan generasi penerus, pemuda/i harus memahami secara mendalam hakikat 4 pilar kebangsaan supaya bisa mawas diri dalam upaya menjaga persatuan bangsa, tidak mudah terpecah belah oleh isu politik dan tetap menjaga keutuhan serta masa depan bangsa diatas kepentingan apapun,” ungkapnya.
Menurutnya, sosialisasi 4 pilar juga harus masif digalakkan sebagai pendidikan politik kepada politisi hingga masyarakat umum agar mempunyai koridor yang jelas dalam sikap politik sehingga dapat mengedepankan kepentingan dan kemajuan bersama.
” Dalam kehidupan sehari-hari 4 pilar ini masih cendrung tabu di tengah masyarakat, maka dari itu kita sering dihadapkan dengan ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam konstelasi politik nasional hingga daerah, kita seakan tidak memahami kerangka kehidupan berbangsa yang telah bersifat final,” jelasnya.
Ditambahkan, saat ini masih terlalu mudah untuk disusupi kepentingan kelompok maupun pribadi diatas kepentingan umum, tanpa kita sadari hal tersebut perlahan bermetamorfosa menjadi sumber masalah bangsa. Maka dari itu saya berharap seluruh lapisan masyarakat harus menghayati dan meyakini secara seksama 4 pilar ini.
sumber : rilis