POTO : Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan saat memimpin apel keselamatan Kapuas 2022 di Mapolres Sanggau (dok Humas Res Sgu)
Humas Polres Sanggau – radarkalbar. com
SANGGAU – Operasi Kepolisian Terpusat Keselamatan Kapuas 2022 dijajaran Polres Sanggau resmi dimulai.
Hal itu ditandai dengan digelarnya apel pengecekan kesiapan personel, pada Selasa (1/3/2022).
Bertindak selaku inspektur apel Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan dengan komandan apel Ipda Erfan Yudi Asmara.
Apel ini diikuti pejabat utama (PJU) Polres Sanggau, personel Kodim 1204, Subdenpom XII/1.2 Sanggau, Dishub, Sat Pol PP dan anggota Polres Sanggau.
Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan mengatakan operasi tersebut digelar sebagai upaya cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah ditengah pandemi Covid-19, serta untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya.
“Tentunya agar kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Ditambahkan, adapun tujuan operasi ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menurunnya angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas, dengan sasaran meliputi segala potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu kamseltibcar lantas serta penyebaran Covid-19.
“Nah, menjelang Bulan Suci Ramadhan tentunya akan meningkatkan aktifitas pada pusat keramaian. peningkatan aktifitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, ” ungkapnya.
Dijelaskan, Polri menyelenggarakan Operasi Keselamatan 2022 yang akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai dari Tanggal 1-14 Maret 2022 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.
“Dalam Pelaksanaan Ops Keselamatan 2022, kita lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan deteksi dini rawan laka lantas dan pelanggaran. serta tingkatkan pembinaan, penyuluhan, edukasi dan penerangan kepada masyarakat guna menimbulkan kesadaran pada masyarakat. Tentunya untuk membangun kesadaran masyarakat agar tertib berlalu lintas. tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat dapat menjalankan Ibadah Ramadhan 1443 H dengan rasa aman dan nyaman, ” paparnya.
Ditegaskan, pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, kita harus lebih peduli.
“Jangan sampai kegiatan ibadah Ramadhan menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Ditambahkan, berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam seperti karhutla.
“Diharapkan seluruh kepala kesatuan wilayah jajaran agar menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah, “tuturnya.
Kapolres berpesan, beberapa penekanan untuk dipedomani guna mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas antara lain personel menyiapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan, melakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang, tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan.
Kemudian melaksanakan pengamanan secara profesional dan humanis serta berikan pelayanan terbaik, lengkapi sarpras dan perlengkapan perorangan yang memadai, serta lakukan penugasan anggota dengan buddy system.
“Tak kalah pentingnya, laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta bertindak secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum. Selanjutnya, mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pelaksanaan operasi. Dan tetaplah menjadi teladan bagi keluarga, rekan-rekan dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, ” pungkasnya.
Editor : Sery Tayan