Kubu Raya (radar-kalbar.com)-Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, berkunjung ke Aloevera Center, di Jalan Budi Utomo, Siantan Hilir, dan Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Pontianak, di Jalan Haji Rais, Parit Mayor, Selasa (2/7/2019).
Dua lokasi tersebut dibawah naungan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak.
“Kita ingin melihat langsung kondisi di lapangan, bukan hanya tahu datanya saja. Hal ini demi mendorong supaya DPPP Kota Pontianak punya inovasi atau upaya melakukan perbaikan-perbaikan terhadap hal-hal yang masih kurang,” ujarnya.
Saat ini budidaya aloevera masih dalam tahap mempertahankan tanaman yang menjadi ikon Kalbar dan nasional ini sebagai komoditi unggulan agar tidak punah.
Bahasan meminta inovasi yang diciptakan DPPP menjadikan aloevera sebagai komoditas yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala DPPP Kota Pontianak, Bintoro menjelaskan, dalam beberapa tahun ini tidak ada peningkatan perluasan areal. Dikarenakan belum ada penyerapan komoditi produk pelepah lidah buaya sesuai standar pasar yang diharapkan.
Pada tahun 2020, akan ada peningkatan perluasan areal sekitar 5-10 hektare agar nanti produk bisa tercukupi dan pendapatan pertanian bisa terangkat.
Bahasan juga meminta Balai Benih Ikan memproduksi bibit ikan yang berkualitas sehingga kelompok tani maupun masyarakat bisa membeli bibit ikan.
Diakuinya, ada keterbatasan tempat pembibitan lantaran ikan-ikan yang sudah afkir dan tidak produktif mengurangi tempat produksi benih ikan.
Pihaknya berencana membuat regulasi supaya bisa menjual pembibitan yang tidak produktif lagi sehingga memberikan ruang gerak produksi bibit, juga bisa menghasilkan PAD.
Bertepatan dengan STQ Nasional di Pontianak, Bintoro menyebut, ada kecenderungan peningkatan permintaan aloevera. Hampir semua tamu yang datang dari berbagai provinsi mencari aloevera.
sumber : humpro pemkot pontianak