Joni : Upaya Tangkal Hoaks Tanggungjawab Bersama


POTO : Saat coffee morning Diskominfo Sanggau dengan awak media (Ist)

Pewarta : Abin/Sery Tayan

SANGGAU – RADARKALBAR.COM

BERITA BOHONG atau hoaks akan terus tumbuh dari waktu ke waktu. Sistematisasi hoaks akan sangat sulit dihilangkan. Tetapi paling tidak, upaya meminimalisir hoaks mesti terus dilakukan. Salah satu caranya dengan edukasi kepada masyarakat harus tetap gencar dilaksanakan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi Informasi (Kadis Kominfo) Kabupaten Sanggau, H Joni Irwanto saat menggelar coffee morning bersama awak media, pada Jumat (21/10/2022).

Pembahasan tentang hoaks tidak pernah ada habisnya. Keberadaannya terus tumbuh di masyarakat. Bahkan, mustahil menghilangkannya. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan semaksimal mungkin mencegah melalui edukasi kepada masyarakat.

Coffee morning ini menghadirkan narasumber dari Kesbangpol, KPU dan Bawaslu Sanggau. Salah satu tujuannya sebagai wadah sharing dan tukar pikiran terkait hoaks, yang juga sangat berpotensi saat menjelang pemilihan umum.

“Kecenderungan hoaks pada momen-momen tertentu memang kerap kali diciptakan. Bisa jadi sebagai cara mengganggu kondusifitas yang sudah baik. Termasuk juga saat momentum pemilu. Apalagi misalnya isu-isu yang dihembuskan berkenaan intoleransi dan lainnya yang bisa merusak keharmonisan masyarakat di Sanggau. Secara umum, kita mesti cegah ini secara bersama-sama,” paparnya.

Menurutnya, sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia, peran media sangat besar. Bersama-sama dengan pemerintah, dalam lingkup yang lebih kecil, Kabupaten Sanggau, media memang diharapkan menjadi corong edukasi publik, sehingga pesan dari informasi-informasi yang ada dapat tersampaikan secara utuh dan akurat.

“Sejauh informasi yang disajikan oleh media massa dapat dipertanggungjawabkan, sesuai fakta dan konfirmasi, sejauh itu pula, berita bohong dengan sendirinya dapat terbantahkan. Hanya saja perlu energi ekstra untuk mewujudkan kondisi normatif semacam itu,”tuturnya.

Diakuinya, untuk lingkup Kabupaten Sanggau, sejauh ini masih terbilang normal. Media massa, baik cetak maupun elektronik, dianggap telah memiliki visi yang sama dalam mencegah dan mengedukasi permasalahan hoaks.

Menurut Joni, dirinya justru mengantisipasi bahaya media sosial (medsos) yang sangat sulit dikendalikan. Apalagi produk isu yang dipublis sangat membahayakan dan dapat memperkeruh suasana.

“Persoalan medsos ini memang krusial. Jadi kalau hoax untuk kalangan media massa, kami kira rambu-rambunya sudah ada. Begitu juga halnya dengan jurnalis, tidak mungkin juga membuat pemberitaan yang secara sadar untuk menyebar hoax kepada masyarakat. Tetapi yang sifatnya medsos memang harus lebih ekstra dalam pengawasan. Termasuk juga dari rekan-rekan kepolisian dengan cyber crime yang terus berupaya membantu memerangi hoaks dan juga transaksi elektronik,” paparnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah termakan dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

” Nah, masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam meminimalisir sebaran hoax yang sangat membahayakan, “cetusnya.


Like it? Share with your friends!