Menghadapi Era AI dan Revolusi Industri 5.0, ADP Harus Berfungsi Mumpuni


Oleh : Dr. Rosadi Jamani, Dosen UNU Kalimantan Barat

ASOSIASI Dosen Pergerakan (ADP) akan menggelar Hari Lahir (Harlah) ke-3. Puncaknya, digelar pada 22 Juni depan di Kampus Unisma Malang.

Sejak didirikan tahun 2021 lalu asosiasi tempat berhimpunnya mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini telah berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Kemudian, mendorong peran dosen sebagai agen perubahan. Namun, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan munculnya era Artificial Intelligence (AI) dan Revolusi Industri 5.0, ADP dihadapkan pada tantangan baru.

Revolusi ini tidak hanya tentang integrasi teknologi dalam kehidupan manusia, tetapi juga mengutamakan nilai-nilai humanistik di tengah kemajuan teknologi. Menghadapi tantangan ini, ADP harus mampu beradaptasi dan bertransformasi.
Saya coba hubungkan dengan Teori Fungsionalisme Struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parsons.

Teori ini menyoroti keteraturan dan keseimbangan dalam masyarakat. Parsons melihat masyarakat sebagai kesatuan organ tubuh manusia. Seperti tubuh manusia yang memiliki berbagai organ yang berfungsi bersama untuk menjaga kesehatan, masyarakat juga memiliki berbagai subsistem dan institusi yang berperan dalam menjaga stabilitas dan kohesi sosial.

Menurut Parsons, setiap struktur dalam sistem sosial berfungsi pada tatanan atau struktur lainnya. Jika suatu sistem atau struktur dalam masyarakat tidak berfungsi, maka akan terjadi gangguan yang memerlukan penyesuaian agar keseimbangan tetap terjaga. Konsep ekuilibrium (keseimbangan) menjadi sentral dalam teori ini.

Lalu, apa hubungannya teori ini dengan ADP? Hubungan secara langsung sih tidak ada. Namun, ADP bagian dari organ penting di negeri ini terutama dalam Perguruan Tinggi. Di dalam ADP berkumpul dosen dengan beragam latar belakang.

Berkumpulnya kaum cendekia ini adalah bagian dari fungsional struktural membangun pendidikan di negeri berpenduduk 270 juta ini. ADP telah menjadi fungsional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini.

ADP bisa menjadi ekuilibrium dalam setiap dinamika pendidikan. Berikut beberapa tawaran agar ADP memiliki fungsi lebih mumpuni:

1. Mendorong Inovasi dalam Kurikulum
Era AI dan sebentar lagi masuk Revolusi Industri 5.0 menuntut adanya inovasi dalam kurikulum pendidikan. ADP harus mendorong pengembangan kurikulum yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan manusiawi seperti kreativitas, pemikiran kritis, dan empati. Kurikulum harus mampu mencetak lulusan yang siap menghadapi perubahan teknologi dengan cara yang humanis.

2. Pengembangan Kompetensi Dosen
Peran dosen dalam era ini sangat penting. ADP harus menyediakan program pelatihan berkelanjutan bagi dosen untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang teknologi dan pedagogi inovatif. Dosen harus dibekali dengan keterampilan untuk menggunakan AI dalam proses pembelajaran dan untuk membimbing mahasiswa dalam memahami dampak sosial dan etis dari teknologi.

3. Membangun Kemitraan Strategis
Untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0, ADP harus membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan komunitas global. Kemitraan ini akan membuka peluang untuk kolaborasi dalam penelitian, pengembangan teknologi pendidikan, dan program magang bagi mahasiswa yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini.

4. Mengedepankan Etika dan Tanggung Jawab Sosial. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, ADP harus menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab sosial. Dosen harus mampu membimbing mahasiswa untuk memahami implikasi etis dari penggunaan AI dan teknologi lainnya. Pendidikan tinggi harus menjadi benteng dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan di era teknologi.

5. Memfasilitasi Riset dan Pengembangan
ADP harus berperan aktif dalam memfasilitasi riset dan pengembangan yang berkaitan dengan penerapan AI dalam pendidikan. Melalui dukungan riset, ADP dapat membantu menciptakan inovasi-inovasi pendidikan yang sesuai dengan perkembangan teknologi sekaligus menjawab tantangan yang ada.

Penutup

Hari lahir ADP yang ke-3 ini adalah momen refleksi sekaligus momentum untuk berinovasi. Di tengah arus Revolusi Industri 5.0, ADP harus bertransformasi menjadi motor penggerak perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman. Dengan menerapkan teori perubahan, ADP dapat mengarahkan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan pendidikan tinggi yang adaptif, inovatif, dan humanis.

Mari kita bersama-sama bergerak untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.


Like it? Share with your friends!