Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani
“Dalam permainan catur kalau raja sudah bergerak ke sana ke mari artinya pertahanan sudah lemah”
Ungkapan itu tiba-tiba viral. Bahkan, mengalahkan viralnya Timnas lolos ke putaran 16 besar Piala Asia di Qatar. Kok bisa catur mengalahlan popularitas sepakbola?
Waktu SD pernah belajar catur. Mungkin otak saya kurang cerdas, kalau main kalah melulu. Ada catur biasanya ada juga main dam. Kalau main dam ini, sedikit jagolah.
Mau nantang, ayo! Asal jangan main catur, baru beberapa langkah mungkin sudah skakmat. Maklum, tak pandai mempertahankan posisi raja dari gempuran lawan. Main catur ini seperti “berantu atau ngenyan” dalam bahasa Melayu Pontianak.
Bahasa kekinian, adiktif alias ketagihan. Bila sudah adiktif, rasanya mau main terus. Kadang lupa waktu. Wajar bila ada istri sampai nyusul suaminya lagi main catur.
Dalam dunia catur mirip sebuah kerajaan. Ada kerajaan hitam dan putih. Di dalam kerajaan ada minor piece (perwira ringan), major piece (perwira berat), king (raja), queen (ratu, menteri, ster), rook (benteng), bishop (gajah), knight (kuda), dan pawn (pion).
Semua elemen dalam kerajaan itu harus melindungi raja dari serbuan kubu lawan. Posisi raja tidak akan bergerak apabila basis pertahanan kuat. Sebaliknya, posisi bisa berpindah-pindah, tanda benteng pertahan mulai jebol. Menteri, kuda, gajah, dan benteng harus berjuang mati-matian menghalau setiap serangan dari pion maupun perwira lawan.
Sedikit saja salah strategi, atau terpancing irama permainan lawan, benteng bisa jebol, posisi raja bisa skakmat. Kalau sudah skakmat, raja terguling, permainan selesai. Kira-kira sekilas main catur. Penuh taktik dan strategi. Semua itu dibutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Satu langkah pion lawan, ia bisa membaca ke mana arah serangan berikutnya. Apakah pion dilawan pion, pion dilawan menteri. Pecatur hebat sangat paham strategi, kadang cukup tiga langkah, raja bisa digulingkan tanpa banyak mengorbankan pion.
Raja simbol tertinggi dalam catur. Raja harus dilindungi. Raja harus dibuat nyaman agar betah di singasananya. Pastikan raja tetap di kursi empuknya dan usahakan tidak banyak bergerak. Bila sudah ke sana ke mari, dipastikan ada salah strategi.
Ada elemen kerajaan melakukan blunder sehingga pertahanan bisa diterobos. Di sinilah pentingnya posisi menteri sebagai pengatur strategi dan serangan. Menteri harus punya banyak jurus untuk menangkal setiap gempuran. Ada gajah dan kuda sebagai penyerang yang bisa menerobos ke jantung pertahanan lawan.
Bila dua perwira ini suka blunder, bisa habis disikat lawan cukup dengan pion saja. Masih ada benteng, pelindung terdekat raja. Bila benteng juga tewas, dipastikan kekuasaan raja bisa roboh.
Pion dalam permainan adalah orang yang harus dikorbankan. Ia dipasang sebagai umpan. Kalau pun mati, dianggap biasa. Namanya juga pion, langkahnya hanya setapak. Bisa juga membunuh, hanya membunuh yang terdekat.
Tak bisa membunuh lawan yang jauh. Pion utamanya jadi umpan, bisa juga jadi pelindung di saat semua perwira tak berdaya. Pion juga bisa naik jabatan asal bisa menyentuh garis pertahanan lawan.
Begitulah asyiknya permainan catur. Wajar apabila permainan ini cukup banyak penggemarnya. Penonton olahraga catur paling sportif di dunia. Tak ada teriak-teriak, hore-hore, yel-yel, bawa kembang api, bawa beduk ke arena. Antara pemain dan penonton seperti hidup dalam damai dan bahagia.
Senyap seperti suasana tengah malam. Saya yakin panitia turnamen catur paling enak sedunia, karena tak bakal ada keributan apalagi kerusuhan.
Kenapa catur menjadi viral? Sepertinya erat berkaitan dengan situasi kerajaan di Konoha, bukan Wakanda ya. Di mana ada raja sudah ke sana ke mari demi sang anak bisa berkuasa. Baru kali ini ada raja bagikan Bansos di depan istananya.
Terbang ke sana bagikan Bansos. Terbang ke sini, bagikan Bansos.
Bansos menjadi senjata utama untuk mematikan langkah kuda hitam lawan. Bansos menjadi jurus pamungkas menjegal langkah menteri dan gajah lawan.
Pion lawan terus merangsek masuk ke garis pertahanan Konoha. Isi istana mulai panik. Hasil survei ternyata tak sesuai dengan di lapangan. Bansos diambil barangnya, tak dipilih orangnya.
Ketika Bansos pun tak mampu membendung arus perlawanan pion cerdas dibantu kuda hitam, gajah, dan menteri yang brilian, tinggal menunggu waktu kerajaan Konoha bisa dihancurkan.
Sedikit saja salah strategi bisa meruntuhkan semua. Untungnya hanya di Konoha, tidak di Wakanda.
#camanewak