Henry Alpius : Hanya RSUD dan Klinik Anugrah yang Bisa Keluarkan Surat Hasil Swab Antigen di Sekadau


POTO : Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Masyarakat Henry Alpius (Sutar).

radarkalbar.com, SEKADAU –
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Masyarakat Henry Alpius meminta agar masyarakat di Bumi Lawang Kuari (julukan Sekadau) secara umum untuk lebih berhati-hati ketika melakukan tes swab antigen untuk perjalanan keluar daerah.

Karena berdasarkan aplikasi e-HAC yang berlaku hasil tes swab antigen untuk kebutuhan perjalanan ke luar daerah di Kabupaten Sekadau hanya dua tempat yakni dikeluarkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Klinik Anugrah.
Sedangkan di tempat lain tidak berlaku, kecuali kalau mengecek kesehatan untuk kebutuhan pribadi.

“Untuk keperluan keberangkatan dan perjalan/ penerbangan tidak bisa lagi berlaku bang, semua pakai digital (ehac),” katanya menjawab media ini, Jumat (26/3/2021) melalui telpon seluler.

Jadi, kalau ada pihak yang mengeluarkan surat hasil swab antigen selain yang sudah termasuk dalam aplikasi ehac itu tidak berlaku.

“Untuk itu, masyarakat harus jeli, agar tidak terjebak, karena ketika sudah berada di bandara lalu membawa surat dari tempat yang salah kan repot harus kembali lagi, sementara tiket sudah di beli. Kalau sudah terjadi hal seperti ini yang rugi tentu masyarakat itu sendiri, makanya saya mengimbau agar selalu hati-hati. Untuk masyarakat umum ke di Klinik Anugrah, sedangkan bagi pegawai negeri bisa buat di RSUD Sekadau. Kalau di luar tempat ini, tentu tidak berlaku jika sampai ke bandara,” ingat Henry.

Sementara itu ditempat terpisah dr.Iswandi Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sekadau terkait hal ini mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat edaran terkait wewenang dokter. Karena, mestinya para dokter bekerja sesuai dengan wewenangnya.

“Kita minta para dokter bekerja sesuai dengan kompentensi masing-masing. Kalau tidak sesuai dengan kompentensi jangan dikerjakan,” imbaunya.

















Pewarta/editor : Sutarjo.


Like it? Share with your friends!