Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani
MAU naik perahu Golkar, ada Maman. Naik Nasdem ada Midji. Naik PDIP ada Lasarus. Naik Demokrat ada Norsan.
Lalu, Muda Mahendrawan naik perahu apa?
“Perahu ajung atau tongkang, Bang,” celetuk kawan ngopi. Itu perahu nak mancing ikan wak.
Ini perahu politik yang akan ditumpangi tokoh untuk menjadi Calon Gubernur Kalbar pada November 2024 depan.
Di antara nama yang disebutkan itu, sepertinya mantan Bupati Kubu Raya tak kebagian perahu. Tenang wak, masih ada perahu yang penumpangnya tak perlu ongkos, tak perlu mahar.
Perahu independent. Perahunya ada, cuma ngayuh sendiri. Muda memiliki sejarah mengayuh perahu model ini. Diperkirakan, suami Rosalina ini kembali gunakan perahu independent untuk menuju dermaga di Jalan Ayani 1.
Di saat para nominasi gubernur disibukkan Pemilu, Muda seperti sibuk dengan dirinya. Sibuk jalan-jalan politik. Jalan sini, ketemu warga.
Jalan sana ketemu petani. Ke hilir ketemu tokoh. Jalan ke hulu ketemu pemuda. Setiap hari ia habiskan ketemu warga Kalbar.
Ada udang di balik bakwan, bisa jadi demikian. Tanda-tanda ingin meraih kursi KB1 semakin jelas. Muda sudah jadi pesohor. Soal popularitas jangan diragukan lagi.
Elektabilitas nunggu survei. Nah, soal perahu ini yang sering jadi diskusi para pengamat warung kopi, hehehe.
Bila gunakan perahu parpol, Muda paling kebagian Wakil. Gengsilah anak mantan Rektor Untan, Mohammad Akil kalau wakil. Posisi Gubernur yang pas.
Caranya, jalur independen. Apalagi ia pernah sukses gunakan perahu “murah meriah” ini saat jadi Bupati Kuburaya pertama. Kecuali ia belum pernah gunakan, pasti banyak meragukan.
Sejarah kesuksesan jalur perseorangan akan ia gunakan lagi merebut kursi nomor 1 Kalbar.
Ini bukan endose ya, sekadar memanaskan Pilgub Kalbar saja. Saya mau maju juga, cuma tak ada duit wak.
Maklum bukan anak presiden hehehe.
#camanewak