FOTO : Kades Setawar, Kecamatan Sekadau Hilir, Agus (Sutar)
Pewarta/Editor : sutarjo
SEKADAU – radarkalbar.com
LISTRIK merupakan kebutuhan dasar dan utama bagi masyarakat. Pasalnya semua barang rumah tangga saat ini sudah harus membutuhkan aliran listrik.
Jadi sangat tepat perjuangan Kepala Desa Setawar, Kecamatan Sekadau Hilir, Agus untuk memasukkan aliran listrik di wilayahnya.
Berikut penuturan Kepala Desa Setawar, Agus menceritakan perjuangan dirinya bersama para kades lainya, pada tahun 2021. Ketiga Kades datang langsung Kantor PLN wilayah Kalbar bersama salah satu perwakilan dari DPRD Provinsi Martinus Sudarno. Pada saat itu rombongan langsung diterima oleh pihak PLN Wilayah Kalbar.
Saat pertemuan berlangsung masing-masing kepala desa langsung menanyakan kepada pihak PLN kapan ditiga desa bisa dialiri oleh Listrik PLN. Dan pertemuan tersebut cukup alot tiga kepala desa ngotot agar wilayahnya bisa masuk listrik.
Alotnya pertemuan tersebut karena pihak PLN menyatakan sikap kalau ke tiga desa belum bisa dialiri listrik dikarenakan belum saatnya. Perdebatan panjang pun terjadi dan pada akhirnya pihak PLN pun menyetujui usulan Listrik Desa (Lisdes) tersebut, sehinga pada tahun 2021 tepatnya pada bulan Juli dimulai pemasangan Jaringannya.
“Usaha itu hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar listrik bisa masuk, diperlukan perjuangan yang optimal. Oleh karena itu ada tiga desa yang ingin listrik masuk kedesa yaitu Desa Setawar, desa Nanga Pemubuh, desa Tapang Perodah,,”kata Agus Kepada media ini, Senin (18/07/2022) di Sekadau.
Menurut dia, sekarang listrik memang sudah masuk ke tiga desa tersebut, itu hasil kerja keras para kepala desa, kini instalasi sudah di pasang, Tiang dan tali induk serta Gardu, mudah-mudahan tahun ini semua sudah nyala dan masyarakat bisa menikmati listrik.
Salah satu kendala hingga listrik memang belum bisa nyala adalah karena masih menunggu SUTT dan Gardu Induk di Sekadau beroperasi.
Itulah hasil koordinasi kami dengan Perwakilan PLN Sekadau bahwa sekarang dimulai nyalakan jalan poros kayu lapis yaitu Desa Nanga Pemubuh menyusul kemudian kedesa Setawar dan Desa Tapang Perodah.
“Saya tau masyarakat sebenarnya sudah tidak sabar lagi melihat listrik nyala, namun saya sadari bahwa hal ini tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan, semoga nantinya tidak ada kendala dan listriknya bisa segera menerangi desa Setawar dan sekitarnya, sebab moment ini sudah puluhan tahun di tunggu-tunggu,” terang Agus.