FOTO : Gubernur Kalbar, Ria Norsan berpoto bersama Kepala Kemenkum Kalbar Jony Pesta Simamora dan pejabat lainnya usai rakor pembentuka Koperasi Merah Putih [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK – Dalam suasana penuh semangat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, pada Kamis (15/5/2025), lahir harapan baru bagi desa-desa di Bumi Khatulistiwa (julukan Kalbar).
Pasalnya, saat itu digelar rapat koordinasi terkait pembentukan Koperasi Merah Putih.
Koperasi Merah Putih ini, bukan sekadar nama. Namun, koperasi ini digagas untuk menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan, membawa suntikan dana miliaran dan dukungan penuh dari negara.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, berdiri tegak di podium. Dengan suara mantap, ia membuka rapat koordinasi yang dihadiri pejabat dari seluruh penjuru provinsi.
“Setiap desa dan kelurahan akan mendapat dana Rp 3 miliar hingga Rp5 miliar. Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir untuk rakyat,” ujarnya, memantik optimisme hadirin.
Ria Norsan menambahkan koperasi ini akan dikelola sebagai lembaga simpan pinjam dengan bunga ringan.
Ia bahkan mendorong sinergi dengan Bank Kalbar untuk memperluas jangkauan layanan keuangan ke seluruh penjuru desa.
Namun tantangan waktu menghampiri, batas akhir pembentukan koperasi ini adalah 31 Mei 2025, dan peluncuran nasional direncanakan pada 12 Juli 2025.
“Waktu kita tidak banyak. Tapi saya yakin, dengan kerja sama semua pihak, ini bisa menjadi kisah sukses Kalbar untuk Indonesia,” ucap Gubernur dengan nada optimis.
Sementara, Jonny Pesta Simamora, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalbar, tampil membawa misi penting, memastikan koperasi-koperasi desa berdiri dengan kekuatan hukum yang sah.
Dia saat itu, hadir bersama Hajrianor, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Deswati, Kabid Pelayanan AHU.
Saat itu, Jonny menyerahkan akta notaris kepada dua desa perintis yakni Teluk Kapuas dan Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
“Banyak yang lupa fondasi koperasi bukan hanya semangat gotong royong, tapi juga legalitas yang kuat. Hari ini, kami pastikan koperasi desa berdiri secara resmi dan siap beroperasi,” tutur Jonny usai penyerahan akta.
Di balik semua angka dan strategi, semangat yang terasa di ruangan itu adalah satu: membangun desa dari bawah, dengan kekuatan hukum, ekonomi, dan solidaritas. Koperasi Merah Putih bukan sekadar program, ini adalah gerakan. [ red/r]
editor/publisher : admin radarkalbar.com