FOTO : Rosadi Jamani (dok)
Oleh : Ketua Satupena Kalbar, Rosadi Jamani
LAGI heboh perang teknologi tinggi antara Amerika Serika (As) vs China. Siapa sangka di balik perang itu ada sosok seorang wanita.
Di satu sisi ia dibilang pengkhinat. Di sisi lain ia seorang pembela tanah leluhur. Oh..oh..siapa dia?
Dialah Jiang Sutian. Ilmuwan wanita di balik penemuan chipset 7 namometer Huawei. Penemuan ini membuat As kalang kabut.
Sebab, teknologi sangat rahasia itu sudah dilarang diekspor, eh..malah diciptakan sendiri oleh China.
Android atau Apple mulai ditinggalkan China semenjak chipset 7nm bisa dibuat sendiri. China pun jumawa. Melarang seluruh PNS nya gunakan HP Apple.
Tak ayal saham Apple pun turun. Karena pasar terbesarnya ada di negeri tirai bambu. Dengan Hp buatan Huawei sudah bisa menandingi Apple.
HP dengan otak pintar Harmony OS bisa beri sinyal ke satelit bila keadaan darurat. Padahal Apple mau launching Hp baru lho.
Kembali ke Jiang Sutian. Seorang wanita hebat abad ini. Dulunya ia adalah warga As. Dibesarkan dan dididik di negeri Paman Sam. Teknologi semikonduktor adalah keahliannya.
Suatu hari ia ingin kembali ke tanah leluhurnya, China. Ia pun bergabung dengan Huawei. Di sinilah keilmuwannya didedikasikan.
Ia pun jadi warga China. Bersama rekan ilmuwan lainnya, Jiang sukses mempersembahkan chipset 7nm untuk negaranya.
Penemuan itu menjadi pukulan telak buat As. Itu baru 7nm, bagaimana bila sudah mendekat 1nm, lebih dahsyat lagi.
As pun bereaksi. Satu jurus lagi untuk memukul China. Minta sohibnya Belanda, jangan ekspor mesin EUV Lithography atau litografi ke China.
Sebab, hanya Belanda yang bisa membuat mesin supercanggih itu di dunia. Jauh sebelum permintaan itu, ASML pembuat litografi sudah menjalin kerja sama dengan China.
China juga bereaksi atas As. Melarang mengekspor galium dan germanium ke As. Inilah bahan dasar pembuatan teknologi canggih.
Tanpa bahan dasar ini mesin perang As sulit diciptakan. Begitulah perang dagang As vs China. Indonesia sejauh ini hanya bisa menonton.
Siapa yang bisa mendamaikan dua negara besar itu. Saat KTT G20 di India, As datang, China malah tidak. Bertemu saja mereka nggak mau.
Jiang Sutian, rela meninggalkan As demi leluhurnya China. Kecintaannya pada tanah kakek buyutnya dibuktikan dengan penemuan chipset 7nm.
Apakah ada keturunan Indonesia seperti itu? Sejauh ini yang sering terdengar, di bidang sepak bola saja. Bidang teknologi, sepertinya belum.
Kalau ada, silakan diinfokan. Semoga para wanita Indonesia bisa tampil sebagai ilmuwan hebat juga.
#camanewak