POTO : Sekretaris BPBD Sanggau Budi Darmawan S Tp, MM (tengah) didampingi sejumlah pihak saat memonitoring pembongkaran empat rumah di Mungguk Malaria terdampak tanah bergerak (tangkapan layar)
Pewarta/editor : Abin/Sery Tayan
SANGGAU – RADARKALBAR.COM
EMPAT dari sembilan rumah terancam ambruk dampak tanah bergerak mendera kawasan Mungguk Malaria, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas, Sanggau pada Sabtu (11/3/2023) malam akhirnya dibongkar.
Dibongkarnya keempat rumah ini, atas keikhlasan pemiliknya. Demi meminimalisir resiko, mengingat pada kawasan tersebut telah terjadi penurunan struktur tanah setinggi 1 meter panjang sekitar 159 meter. Dari keempat rumah itu, tiga dibongkar rampung. Kemudian 1 rumah dibongkar sebagian dari bangunannya.
Untuk pembongkarannya dilakukan tim gabungan terdiri unsur BPBD, TNI/Polri, Sat Pol PP, Kecamatan Kapuas, Kelurahan Tanjung Kapuas, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya dan sejumlah pihak lainnya serta warga setempat.
“Hari ini kami bersama lintas instansi bersama seluruh elemen serta masyarakat membaur melakukan pembongkaran rumah warga yang memang kondisinya cukup parah dibandingkan yang lain. Nah, pembongkaran ini atas seizin para pemilik,’ ungkap Sekretaris BPBD Sanggau, Budi Darmawan ditemui di lokasi pembongkaran, pada Senin (13/3/2023).
Menurut Budi, pada lokasi itu, akibat tanah bergerak terjadi sepanjang 150 meter dengan penurunan struktur tanah setinggi 1 meter lebih.
“Kami menindaklanjuti arahan pak Bupati yang meminta bangunan yang rawan longsor untuk dibongkar. Alhamdulillah yang ikut pembokaran ini luar biasa ramai, diluar prediksi kami, dinas instansi, TNI/Polri bersama warga sangat kompak ikut membantu pembongkaran,”jelasnya.
Ditambahkan, bagi warga yang terdampak longsor, BPBD menyiapkan tempat pengungsian sementara. Namun, belum ada korban yang bersedia mrngungsi di tempat yang disiapkan BPBD. Mereka lebih melilih mengungsi ke tempat keluarga masing-masing.
“Kami sudah menyiapkan tempat pengungsian. Tapi hasil musyawarah dengan korban mereka lebih memilih ke tempat keluarga mereka atau tetangga yang aman dari longsor,”jelasnya.
Selanjutnya kata Budi, saat ini Pemerintah daerah masih melihat kondisi di lapangan. Guna untuk penanganan lebih lanjut, mengingat kondisi di lapangan cukup parah.
“Kita akan segera menggelar rapat koordinasi dengan tim tekhnis. Nanti bagaimana penanganannya nanti. Yang pasti penanganannya nanti sesuai intruksi Pak Bupati, harus ditangani ahlinya untuk mencegah resiko dari musibah ini pada masa mendatang,” tegasnya.