FOTO : Kebakaran yang menghanguskan rumah di Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Sekadau Hilir [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
SEKADAU – Asap pekat tiba-tiba membumbung tinggi di langit Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Jumat pagi (11/4/2025).
Suasana yang biasanya tenang di kawasan itu mendadak gempar. Sebuah rumah milik Selpanus Malidin (60) dilalap api, menyisakan puing-puing hitam dan kepedihan mendalam.
Musibah itu terjadi sekitar pukul 09.45 WIB, saat Selpanus baru saja kembali dari menoreh karet.
Ia sedang berada di lantai bawah ketika teriakan panik seorang saksi membuatnya tersentak.
Api terlihat menjilat dari lantai dua rumahnya, tempat yang tak sempat lagi ia selamatkan.
Selpanus hanya bisa menyaksikan rumah yang telah ia huni bertahun-tahun berubah menjadi abu.
“Waktu itu saya dengar teriakan. Begitu lihat ke atas, api sudah besar,” ucap seorang warga yang turut membantu memadamkan api.
Kepulan asap semakin tebal, disertai suara letupan yang mengejutkan. Warga bergegas menghubungi petugas pemadam kebakaran, sementara sebagian lainnya membantu mengeluarkan barang-barang dari rumah yang terbakar.
Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhan Nuddin menuturkan api begitu cepat menjalar karena struktur rumah didominasi bahan mudah terbakar.
“Lantai dua habis terbakar, diduga akibat hubungan arus pendek listrik,” terangnya.
Tak ada korban jiwa, namun luka emosional tentu tak terelakkan. Kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Petugas pemadam dari Dinas Damkar Sekadau yang datang tak lama setelah kejadian, baru berhasil menjinakkan si jago merah sekitar pukul 10.30 WIB.
Sementara itu, personel Satuan Samapta dan anggota Polsek Sekadau Hilir turut berjibaku mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di lokasi kebakaran.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada dan rutin memeriksa instalasi listrik di rumah,” ujar AKP Burhan.
Di antara puing-puing dan arang yang tersisa, tersimpan kisah kehilangan dan pelajaran tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bahaya kebakaran.
Bagi Selpanus, hari itu bukan sekadar kehilangan tempat tinggal, tapi juga bagian dari hidup yang ikut terbakar. [ red]
Editor : Muhammad Khusyairi