Sanggau, radar-kalbar.com – Kabut asap menyelimuti wilayah Kabupaten Sanggau sejak beberapa pekan belakangan ini.
Belum diketahui pasti, apakah kabut asap tersebut merupakan kiriman dari wilayah tetangga yang melakukan aktifitas pembakaran lahan atau masyarakat di wilayah Sanggau masih melakukan pembakaran.
Ketua Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot menegaskan jika kabut asap yang cukup pekat menyelimuti wilayah Kabupaten Sanggau dan kawasan perbatasan bukanlah berasal dari Kabupaten Sanggau.
“Kan sudah bulan September, sudah tidak lagi membakar seperti bulan delapan lalu. Sekarang malah warga sudah banyak yang nugal (menanam) padi di ladang,” ungkap pria yang juga Wakil Bupati Sanggau inj, Senin (9/9/2019).
Ontot mengaku terus memonitor perkembangan kabut asap yang terjadi di Kabupaten Sanggau.
“Saya belum tahu sumbernya dari mana, apakah ini kiriman dari daerah lain, atau bagaimana,” timpalnya.
Ditambahkan, untuk titik api di Kabupaten Sanggau saat ini, tidak terlalu banyak.
“Informasi terakhir hanya sembilan titik hotspot. Saya curiga ini bisa jadi dari Ketapang karena titik api disana cukup besar sampai 400-an,” ungkapnya.
Kondisi kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Sanggau saat ini sudah dirasakan sangat mengganggu aktifitas warga.
“Kita belum punya alat pengukur kualitas udara. Tapi kalau kita pantau sekilas sudah mulai mengganggu. Kan sudah cukup pekat kabutnya saat ini,” ungkapnya.
Ontot mengimbau masyarakat di Kabupaten Sanggau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, terutama kepada anak – anak sekolah.
“Yang jelas kita harus hati-hati saja. Utamanya anak-anak sekolah, mesti mengurangi bermain di luar rumah. Sebab kondisi cuaca sudah tak sehat bagi tubuh,” pungkasnya.
Pewarta : sutarjo
Editor : Antonius