FOTO : Personel Polres Kubu Raya saat apel Ops Premanisme [ ist ]
Arief – radarkalbar.com
KUBU RAYA – Polres Kubu Raya resmi menggelar Operasi (Ops) Premanisme sebagai respons langsung atas instruksi dari Asisten Kapolri Bidang Operasi, Komjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus.
Apel pasukan yang menandai dimulainya operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, usai rapat koordinasi virtual bersama Mabes Polri.
Kapolres Kubu Raya menegaskan operasi ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah tegas untuk menekan praktik pungutan liar dan premanisme yang meresahkan masyarakat.
Ia menginstruksikan satuan tugas preemtif untuk mengintensifkan patroli, terutama di lokasi rawan dan pada jam-jam yang dianggap kritis.
“Setiap hari patroli harus dijalankan, terutama di titik-titik yang sering terjadi pungli. Ini bukan pilihan, ini keharusan,” tegas Kapolres melalui Kasubsi Penmas, Aiptu Ade Surdiansyah, Kamis (8/5/2025).
Kapolres juga menyoroti potensi keterlibatan oknum dalam jaringan premanisme. Dan menginstruksikan satuan intelijen untuk melakukan pemetaan menyeluruh terhadap pelaku, jaringan, dan modus operandi yang digunakan.
“Premanisme bisa saja dibekingi oleh oknum tertentu. Ini harus jadi perhatian serius dan ditindaklanjuti dengan pendalaman oleh intelijen kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan aksi premanisme tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berisiko menimbulkan konflik sosial dan menghambat roda perekonomian masyarakat.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan instansi terkait, untuk bersinergi.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Penanganan ini harus komprehensif, melibatkan semua elemen,” tandasnya.
Salah satu sorotan utama adalah maraknya organisasi masyarakat (ormas) yang menyaru sebagai debt collector dan melakukan penarikan kendaraan secara paksa.
Fenomena ini dinilai sebagai bentuk premanisme yang semakin terbuka dan harus segera ditindak.
“Fenomena ormas yang menyamar sebagai penagih utang lalu main paksa di jalan itu sangat mengganggu. Ini bukan hanya pelanggaran, tapi juga intimidasi terhadap warga,” tuturnya.
Ade menyebut strategi operasi ini akan dijalankan melalui tiga pendekatan utama, preemtif, preventif, dan penegakan hukum.
Ketiganya akan dioptimalkan untuk menciptakan keamanan yang kondusif dan berkelanjutan di wilayah hukum Polres Kubu Raya. [ red/r]
editor/publisher : Herman M