Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Puasa, Mawas Diri, dan Kembali pada Pribadi Seutuhnya
Opini

Puasa, Mawas Diri, dan Kembali pada Pribadi Seutuhnya

Last updated: 08/03/2025 10:15
08/03/2025
Opini
Share

Oleh : Thonang Effendi [ Thonang Effendi Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII Pemerhati dan Praktisi Pendidikan Karakter Generus Bangsa ].

SETIAP tahun, Ramadan hadir membawa kesempatan untuk melakukan refleksi mendalam. Bulan suci ini bukan sekadar ajang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Tirmidzi, di awal Ramadan malaikat berseru, “Wahai orang-orang yang ingin berbuat baik, kerjakanlah!

Wahai orang-orang yang ingin berbuat jelek, cegahlah!” Seruan ini mengingatkan bahwa di bulan penuh berkah ini, setiap amalan—baik atau buruk—akan dilipatgandakan balasannya.

Dalam suasana Ramadan, Nabi Muhammad SAW mencontohkan kedermawanan yang luar biasa, bahkan melebihi angin yang berembus. Maka, inilah saat yang tepat untuk mengoptimalkan potensi kebaikan dalam segala aspek: pemikiran, tenaga, harta, dan tindakan.

Sebaliknya, Ramadan juga menjadi ruang perenungan untuk berserah diri kepada Allah, memohon ampunan atas segala kekhilafan di masa lalu. Di sinilah pentingnya mawas diri.

Mawas Diri: Mulat Sarira Hangroso Wani

Dalam kearifan Jawa, terdapat ungkapan mulat sarira hangroso wani—sebuah ajakan untuk berani melihat dan mengevaluasi diri sendiri, baik dalam kelebihan maupun kekurangan. Ini sejatinya adalah refleksi mendalam yang selaras dengan konsep muhasabah dalam Islam. Berani mengakui kesalahan bukanlah kelemahan, melainkan langkah awal menuju kesadaran diri (self-awareness) yang lebih baik.

Manusia diciptakan sebagai makhluk terbaik yang diberi potensi untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan. Namun, tak jarang hawa nafsu menjerumuskan manusia ke dalam kesalahan dan maksiat.

Maka, Ramadan adalah saat yang tepat untuk kembali ke fitrah: menjadi pribadi seutuhnya, yang mengejawantahkan perintah Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, maka tugas setiap insan adalah membangun kembali nilai-nilai akhlakul karimah dalam diri mereka.

Akhlakul Karimah: Fondasi Kendali Diri

Dalam konsep Tri Sukses yang merupakan komponen dari 29 karakter luhur yang dikembangkan oleh LDII, akhlakul karimah menempati posisi utama. Mengapa? Karena akhlak yang mulia adalah kendali utama dalam kehidupan seseorang.

Secara istilah, akhlak berarti sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, sedangkan karimah berarti mulia, terpuji, atau baik. Dengan demikian, akhlakul karimah adalah sifat mulia yang tertanam dalam jiwa dan tercermin dalam tindakan sehari-hari.

Penerapan akhlakul karimah mencakup berbagai aspek:
Akhlak terhadap diri sendiri: Menjaga kebersihan dan kesehatan, bertutur kata sopan, berpakaian rapi, hingga hal-hal kecil seperti menata sandal dengan rapi saat ke masjid atau majelis taklim.

Akhlak terhadap sesama manusia: Mengedepankan senyum, salam, sapa, sopan santun, berbicara dengan penuh hormat, menghargai harta dan hak orang lain, serta berbuat baik kepada tamu dan tetangga. Termasuk di dalamnya adalah berbagi makanan, takjil berbuka puasa, dan memberikan pertolongan tanpa pamrih.

Akhlak terhadap hewan: Memberi makan dengan penuh kasih sayang, tidak menyiksa, serta memastikan hewan peliharaan memiliki keseimbangan hidup, misalnya bagi yang memelihara burung atau ayam, disediakan jantan dan betinanya.
Akhlak terhadap lingkungan: Menjaga kelestarian alam, membuang sampah pada tempatnya, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, serta menggunakan sumber daya alam secara bijak.

Ketika akhlakul karimah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan mencapai derajat keimanan yang lebih tinggi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”

Ramadan: Waktu untuk Berlomba dalam Kebaikan

Pada akhirnya, Ramadan adalah bulan penuh berkah, bulan untuk mawas diri dan kembali kepada pribadi yang lebih baik. Ini adalah kesempatan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan menjauhi segala bentuk keburukan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Fastabiqul khairat” (berlomba-lombalah dalam kebaikan) (QS. Al-Baqarah: 148).

Maka, mari jadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat akhlak, dan menebar manfaat bagi sesama, hewan, lingkungan, dan alam semesta. Dengan begitu, kita tidak hanya menjalankan ibadah puasa secara ritual, tetapi juga menghidupkannya dalam nilai-nilai kehidupan yang lebih luas.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi tentang bagaimana kita menjadi manusia yang lebih baik, hari ini dan seterusnya.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Bulan ramadhanLDIIPuasa
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Sore Mencekam di Sungai Pinyuh, Si Jago Merah Lahap Empat Rumah Warga di Jalan Karya Usaha
24/09/2025
Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat
16/10/2025
Pengedar Sabu di Balai Karangan Diciduk, 10 Paket Siap Edar Disita
12/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Bulutangkis Kita Tersenyum Lagi Lewat Jonatan Christie

7 jam lalu

Drama Antagonis Dalam Kabinet Ekonomi Indonesia

18/10/2025

Utang dan Kecepatan Cahaya Bernama Whoosh

18/10/2025

Memahami Cara Kerja Inteligen Indonesia

19/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang