Pahlawan Pemecatan yang Tak Pernah Kita Dibutuhkan


Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

POKOKNYA hari ini, full cerita pemecatan STY. Nasional membicarakan soal ini. Sampai soal OCCRP pun meredup.

Sambil menikmati buah langsat yang mulai banjir di Pontianak, yok kita kulik siapa yang paling happy dengan lengsernya pelatih asal Korsel itu.

Akhirnya, drama STY dan PSSI tamat juga. Seperti sinetron tanpa akhir, tapi tiba-tiba digunting di tengah adegan tangis. Alasannya? Evaluasi performa tim, katanya.

Demi masa depan sepak bola nasional, katanya lagi. Ya, masa depan yang selalu jadi alibi, meski bentuknya masih kabur seperti sinyal Wi-Fi tetangga.

Tunggu dulu. Dari balik layar, muncullah seorang figur yang pantas kita beri standing ovation. Siapa lagi kalau bukan Bung Towel? Pengamat sepak bola nasional yang namanya mendadak seharum nasi goreng keju, karena sukses jadi juru bicara anti-STY.

Bung Towel ini unik. Ia bukan hanya pengamat, tapi oposisi abadi. Entah Timnas menang, kalah, atau seri, pokoknya STY salah. Pemain cidera? Salah STY. Cuaca buruk? Salah STY. Harga tahu naik? Tentu saja salah STY.

Logikanya sederhana, selama STY masih ada, Bung Towel akan tetap punya bahan obrolan di warung kopi.

Ketika kabar pemecatan STY diumumkan, Bung Towel seperti menemukan nirwana. Wajahnya yang biasanya serius mendadak ceria seperti anak kecil diberi es krim.

Sebuah foto yang viral di media sosial memperlihatkan Bung Towel mengangkat tangan, tertawa lepas. Seolah-olah dunia akhirnya mendengar doa-doanya. “Selamat Anda menang!!!” tulis seorang netizen di kolom komentar.

Tapi, kemenangan ini sejatinya pahit. Karena Bung Towel kini kehilangan musuh bebuyutan. Siapa lagi yang akan ia kritik tanpa henti? Apakah ia akan berpaling ke pelatih baru? Atau pindah profesi jadi pengamat sinetron? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, tanpa STY, Bung Towel adalah kapal tanpa arah.

Netizen pun beramai-ramai mengabadikan momen ini. Meme-meme berseliweran. “STY Out, Towel Happy” tulis salah satu akun, lengkap dengan foto Bung Towel yang terlihat seperti baru saja memenangkan hadiah undian.

Namun, mari kita berhenti sejenak dan merenung. Di mana sepak bola kita? Apakah semua ini menyelesaikan masalah? Atau justru menambah daftar panjang kekacauan?

Ah, sudahlah. Mari kita tepuk tangan untuk Bung Towel. Setidaknya, ia berhasil menciptakan babak baru dalam opera sabun bernama sepak bola nasional. Kita, penonton setia, hanya bisa menunggu apa lagi drama berikutnya.

#camanewak


Like it? Share with your friends!