Pandai Juga Orang Jepang Berbohong


FOTO : Dr. Rosadi Jamani (Ist)

Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani

ORANG Jepang selalu dipersepsikan orang pintar, rajin, tekun, dan disiplin. Jarang negeri matahari terbit itu dipersepsikan negatif.

Kecuali, Miyabi dan Paman Sugiono, ups… disensor ya.

Siapa sangka persepsi itu tak sepenuhnya benar. Orang Jepang juga jago berbohong. Dunia bahkan dibohonginya. Kalau orang Dayak menyebutnya, pangalok.

Bang, awal tahun ni, apa pula cerita orang Jepang pandai berbohong ni. Bukankah mobil dan motor abang buatan Jepang? Nah, ini yang mau saya ungkap di hari pertama masuk kerja.

Soal mobil, merk Daihatsu buatan Jepang. Pabrikan Jepang ini rupanya diterpa megaskandal, memalsukan hasil test. Apa namanya kalau bukan berbohong.

Wah-wah baru tahu, pandai juga orang Jepang jadi pengalok ya. Mereka pintar karena makan ikan mentah. Lah, kalau membohongi dunia, makan apa mereka itu, Bang?

Memang, tak semua orang Jepang suka berbohong. Ada juga yang jujur. Samalah dengan orang kita, ada suka berbohong, ada juga yang menjunjung tinggi kejujuran.

Apalagi di tahun politik sekarang, berbohong seperti jadi habit. Saking seringnya berbohong, sampai susah bedakan, ia ngomong benar atau salah. Maaf, lalu cerita dalam negeri pula, kan cerita Jepang.

Jepang sedang jadi sorotan dunia. Gara-gara megaskandal Daihatsu. Hebatnya, Daihatsu mengakui terus terang ia berbohong.

Daihatsu mengumumkan melakukan kecurangan prosedur sertifikasi uji tabrak di Jepang untuk mobil yang diekspor.

Pada 28 April 2023 lalu, pabrikan Jepang ini melakukan uji tabrak samping. Para pekerjanya melakukan modifikasi manual unit protipe yang diuji.

Hasilnya berbeda dengan mobil yang diproduksi massal. Modifikasi itu meliputi memotong bagian belakang plastik door trim depan buat mencegah munculnya sudut tajam ketika terjadi tabrakan. Itu dilakukan agar lulus test sertifikasi.

Pada 20 Desember 2023 komite independen melaporkan rilis terbaru dengan menyatakan 174 kecurangan yang dilakukan Daihatsu dengan rincian, 143 kasus manipulasi pernyataan resmi, 28 kasus pelanggaran modifikasi, 3 kasus manipulasi data asli.

Banyaknya kasus ini, Daihatsu meminta maaf ke publik, lalu menyetop semua distribusi model di Jepang maupun di luar negeri.

Di Indonesia sendiri ada tujuh model ikut terdampak kecurangan itu, model yang diproduksi Toyota dan Astra Daihatsu, yakni Toyota Agya/Wigo, Avanza, Raize, Rush, Xenia, Veloz, dan Yaris Cross. Cek mobilnya ya..!

Apa tanggung jawab Daihatsu? Akan memberikan kompensasi kepada 423 pemasok lokal di Jepang, termasuk model Toyota yang diproduksinya.

Daihatsu dan pemasoknya bekerja sama membantu subkontraktor kecil yang tidak menerima kompensasi untuk mengakses dana dukungan dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian. Begitu ceritanya wak.

Akibat kebohongan itu, Daihatsu menderita kerugian kurang lebih Rp10,7 triliun. Kecil sih bila dibandingkan rencana anggaran makan gratis yang mencapai 400 an triliun.

Lebih kecil dikit dari korupsi BTS Kominfo, 8,32 triliun. Yang jelas 10,7 triliun itu bukan duit kecil, duit besar bila disumbangkan untuk beasiswa S3 bagi dosen, semuanya bisa jadi doktor, tak ada lagi dosen S2, hehehe.

Daihatsu telah melakukan kebohongan terstruktur dan sistmatis. Sekaligus merusak citra orang Jepang yang terkenal dengan integritasnya. Bohong telah membawa petaka bagi perusahaan otomatif raksasa dunia itu.

Dalam hal ini, Jepang juga punya cela. Negara manapun di dunia ini pasti punya cela atau sisi buruk. Sama dengan negeri kita, pasti punya cela. Cuma, tinggal diukur kadar celanya, apakah lebih banyak Jepang atau negeri yang terkenal sangat religius ini.

Sehebat-hebatnya Jepang, tetap ada sisi gelapnya. Negeri yang pernah menjajah Indonesia 3,5 tahun ini tetap punya kekurangan. Tidak ada bangsa di dunia yang sempurna.

Mirip dengan pribadi kita juga. Ada kekurangan dan pasti kelebihannya. Begitu juga Capres yang tengah berjuang merebut simpati rakyat, pasti ada sisi terang dan gelapnya. Jangan pula bahas sisi gelapnya, nanti kelihatan dong.

Daihatsu sedang menerima karmanya. Persaingan bisnis yang keras membuatnya harus rela berbohong. Pesaing utamanya adalah China yang tahun lalu sudah menjadi raja otomotif dunia. Dengan adanya kasus ini semakin membuat otomatif China tak terbendung.

Kita lihat apakah Daihatsu bisa bangkit lagi atau justru terus merugi. Urusan mereka lah itu. Pelajaran yang bisa didapat, jangan berbohong. Persis pesan Nabi Muhammad Saw, nasihat simpelnya, jangan bohong.

Pesan ini ditujukan kepada siapa pun. Bukan hanya rakyat meminta pemimpin atau calon pemimpin jangan suka berbohong, diri kita juga dituntut itu. Termasuk juga jangan suka membohongi caleg atau Timses.

Ditanya caleg apakah sudah mendapat uang Rp100 ribu? Dijawab, “Belum, Pak!” Padahal, sudah tiga caleg ia bohongi demi dapatkan lembaran merah. Lalu cerita caleg pula, maaf kebawa arus utama, sedang masa kampanye.

Tahun baru 2024, mari kita warnai dengan semangat integritas tinggi. Kejujuran masih menjadi standar tinggi dalam memilih pemimpin. Tetap tempatkan itu di atas segalanya. Jangan pula uang yang di atas, kejujuran malah tak dipandang lagi.

Pemimpin suka tak jujur bisa membawa petaka besar. Petaka itu berupa kemarahan rakyat. Kecuali, rakyat memang senang dibohongi dan menikmati kemunafikan.

Jangan gara-gara Rp 50 ribu atau Rp100 ribu, akal sehat tergadaikan. Sebuah pesan moral di awal tahun, happy new years.

#camanewak


Like it? Share with your friends!