Sanggau, radar-kalbar.com – Sejumlah Pengurus Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS) Kabupaten Sanggau dan beberapa konsumen mendatangi Kantor PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau, Kamis (10/9/2019).
Kedatangan pengurus LAMS dan sejumlah konsumen diterima langsung oleh Direktur PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya didampingi sejumlah pejabat teras PDAM lainnya.
Ketua LAMS Ade Imran usai beraudiensi tersebut mengatakan kedatamgannya dan sejumlah elemen lainnya guna menyampaikan keluhan masyarakat yang juga adalah konsumen terkait beberapa hal, termasuk pelayanan dan harga.
“Keluhan yang paling utama disampaikan masyarakat terutama masalah harga. Ternyata dari hasil audiensi itu masalah harga bukanlan kenaikan tarif tetapi perubahan sistem pencatatan meteran air. Itulah penyebab kenaikan harga,”ungkapnya.
Ditambahkan, selaku konsumen, Ia pun meminta PDAM bisa meningkatkan kualitas air ke pelanggan.
“Apakah air PDAM layak diminum atau hanya layak untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) saja. Nah, itu inti dari pertemuan dengan direktur PDAM hari ini,” bebernya.
Menurut Ade, ada lima lima point yang disampaikan konsumen yang diwakili LAMS Sanggau kepada Direktur PDAM Sanggau.
Kelima point tersebut masing-masing yakni:
Pertama PDAM Tirta Pancur Aji agar membuat adendum pernyataan kerja bagi pencatat meter dan apabila terjadi kesalahan pencatatan akan dibebankan kepada pencatat meter tersebut.
Kedua, PDAM diminta agar melaksanakan kelayakan air agar memenuhi syarat kesehatan oleh BPOM Sanggau apakah layak diminum atau hanya MCK.
Ketiga, PDAM diminta agar Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI) Kalbar untuk memberikan bimbingan teknis agar PDAM Tirta Pancur Aji mampu menghasilkan air bersih berkualitas.
Keempat, meminta PDAM Tirta Pancur Aji diaudit oleh Inspektorat sehingga diketahui perkembangan PDAM Trita Pancur Aji dalam meraih keuntungan atau rugi.
Dan kelima, PDAM bersama masyarakat diminta mengatasi permasalahan air secara ilegal.
“Kami tunggu hasil tindak lanjut dari apa yang kami sampaikan dalam 14 hari kedepan,” tegas dia.
Salah seorang tokoh masyarakat Sanggau, Abdul Muthalib menyampaikan pertemuan tersebut tidak dimaksudkan mencari siapa yang salah atau siapa yang benar, tetapi mencari solusi.
“Hanya saja keluhan konsumen itu misalnya air yang dikonsumsi satu rumah tangga itu satu kubik. Tapi konsumen harus membayar lebih. Komplain masyarakat itu memang terkait pembayaran,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Ai Den ini berharap agar selalu bekerja sama dengan instansi lain dalam hal pembangunannya.
Menanggapi hal itu, Direktur PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya usai audiensi menyampaikan, inti dari pertemuan tersebut adalah terkait mahalnya tagihan rekening air, kualitas air dan pelayanan PDAM.
“Kami sudah memberikan klarifikasi bahwa PDAM belum pernah menaikan tarif dan pembayaran yang dilakukan oleh konsumen itu sesuai dengan angka di meteran.
Sebab, kita sudah menerapkan pembacaan meteran pelanggan secara digital. Sehingga akurasi dan akuntabilitas pembacaan meter bisa dipertanggungjawabkan. Pencatatan meteran saat ini merupakan upaya kita untuk perubahan kedepan,” pungkasnya.
Pewarta : antonius
Editor : sutarjo