FOTO : Petugas gabungan saat berada di lokasi penemuan tengkorak manusia pada wilayah Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, pada Selasa 23 September 2025 [ ist ]
Tim liputan – radarkalbar.com
SANGGAU – Warga Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, dikejutkan oleh penemuan tengkorak manusia di dekat kebun kelapa sawit pada Selasa (23/9/2025) sore.
Informasi yang dihimpun awak media radarkalbar.com menyebutkan penemuan tengkoran manusia itu berawal sekitar pukul 12.45 WIB dua orang warga bernama Tangis dan Yapin keluar dari barak tempat mereka kerja di kebun kelapa sawit, hendak pergi berburu.
Namun alangkah kagetnya kedua orang itu, sekitar pukul 13.50 WIB, mereka melihat sosok benda seperti tengkorak manusia, dan sejumlah helai pakaian serta barang lainnya.
Selanjutnya, mendapati informasi itu, tim Polsek Tayan Hilir, Batuud Koramil 124-07/Tayan Hilir Serka Wan Edi Fahrudin, Kades Pedalaman, Sunarto, Babinsa Pedalaman Sertu Rudiansyah, Bhabinkamtibmas Pedalaman Brigadir Polisi Stepanus Pero serta sejumlah pihak lainnya menuju ke lokasi untuk melaksanakan mengecek kebenaran informasi tersebut.
Kuat dugaan tengkorak manusia tersebut merupakan pria berinisial OA (36) yang dilaporkan hilang sekitar hampir setahun lalu.
Tak jauh dari tengkorak tersebut ditemukan sebuah tas, sehelai celana panjang, baju kaos 3 helai, celana pendek 2 helai, celana dalam 2 helai, tas pinggang 1 buah, Hp Samsung 1 buah, Hp Vivo 1 buah, Vape 1 buah. ( rokok elektrik, red), Buku catatan 1 buah (dalam kondisi rusak), ikat pinggang 1 buah terikat di kayu, sepasang sandal.
Kapolres Sanggau AKBP Sudrasono melalui Kapolsek Tayan Hilir, Iptu Dwi Putra Pratiesya Wibisono, membenarkan penemuan tengkorak tersebut telah teridentifikasi sebagai milik OA, mantan karyawan salah satu perusahaan di wilayah tersebut, yang beralamat di Dusun Munyak Tembawang, Desa Padi Kaye, Kecamatan Balai.
“Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh Unit Inafis Polres Sanggau, korban merupakan orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 23 Oktober 2024, hampir setahun lalu,” ungkapnya.
Proses identifikasi berlangsung cukup cepat berkat laporan kehilangan yang telah masuk lebih dulu di Polsek Tayan Hilir dengan nomor resmi B/Aduan/04/X/2024/Polsek Tayan Hilir/SPKT.
Sejak laporan itu dibuat, keluarga korban tak pernah mendapatkan kabar hingga akhirnya penemuan ini menguak misteri hilangnya Okta.
Sementara itu, hasil pemeriksaan awal Unit Inafis mengarah pada dugaan bunuh diri.
Dugaan ini dikuatkan dengan temuan dua ikat pinggang yang tersambung pada dahan pohon dekat lokasi tengkorak ditemukan.
Namun, polisi menegaskan kesimpulan final masih menunggu hasil pemeriksaan medis.
“Dari barang bukti yang ada, memang ada indikasi ke arah bunuh diri, tetapi kami tetap menunggu hasil pemeriksaan ilmiah untuk memastikan penyebab kematian,” jelas Kapolsek.
Tengkorak korban bersama barang bukti kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kampung Kawat, Kecamatan Tayan Hilir.
Pemeriksaan lanjutan melibatkan tim medis dan Unit Inafis Polres Sanggau untuk memastikan detail identifikasi dan kondisi tulang belulang korban.
Penemuan ini menimbulkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat.Banyak warga masih membicarakan kisah tragis yang menimpa pria ini, mengingat korban terakhir kali terlihat dalam kondisi sehat sebelum menghilang setahun lalu.
Kapolsek Tayan mengimbau masyarakat agar tidak terjebak spekulasi ataupun menyebarkan kabar negatif atas penemuan tengkorak manusia tersebut [ red ]
editor/publisher : admin radarkalbar.com