FOTO : salah satu adegan dari rekonstruksi duel di Desa Sungai Rengas [ ist]
Arief – radarkalbar.com
KUBU RAYA – Sebanyak 65 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus perkelahian maut antara dua pemuda di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Rekonstruksi ini digelar Satuan Reserse Kriminal Polres Kubu Raya pada Jumat (25/4/2025) di halaman Mapolres Kubu Raya.
Peristiwa yang menewaskan SF (24) terjadi pada Kamis malam, 27 Maret 2025, sekitar pukul 23.45 WIB. SF tewas setelah terlibat duel sengit dengan DN (23) menggunakan senjata tajam.
Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade Surdiansyah mewakili Kasat Reskrim IPTU Hafiz Febrandani, menyampaikan rekonstruksi ini bertujuan untuk mengurai secara rinci jalannya peristiwa.
“Dengan rekonstruksi ini, kami ingin memperjelas kronologi kejadian dan membuktikan bahwa duel terjadi antar dua individu yang sama-sama menggunakan senjata tajam,” ujarnya.
Dari hasil rekonstruksi dan pemeriksaan medis, diketahui SF mengalami sejumlah luka tusukan, terutama di kepala dan paha kiri. Luka di paha dinilai paling fatal, menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawa korban.
“Autopsi menunjukkan luka di paha kiri korban menjadi penyebab utama kematian karena pendarahan hebat,” jelas Ade.
Pihak kepolisian memastikan perkelahian tersebut bukan didasari dendam pribadi. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyidikan, adu mulut yang memanas memicu pertarungan spontan di antara keduanya.
“Tidak ditemukan motif dendam sebelumnya. Ini murni akibat cekcok yang berujung pada perkelahian,” tegas Ade.
Kini, tersangka DN telah resmi ditahan di Mapolres Kubu Raya. Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara, atau subsider Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun penjara.
Rekonstruksi ini juga disaksikan oleh penyidik, jaksa penuntut umum, serta kuasa hukum tersangka untuk memastikan jalannya proses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Polres Kubu Raya berharap, melalui proses ini, penyidikan dapat diperkuat dengan fakta-fakta yang akurat. [ red/r]
editor : Herman M