Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]
NAMA chanelnya, Fakta Garuda. Nama yang gagah. Thumbnail yang memikat.
Judul yang menggoda. “Terharu, Mega Rela Hampiri Langsung Wipawi Cedera Merasa Bersalah Pastikan Teman Dekatnya Gak Apa apa”
Saya pun tergoda. Klik. Tonton. Lalu, tercekat. Megawati Hangestri Pertiwi beraksi. Tapi, narasinya… ah, narasinya. Mengapa begitu akrab di telinga? Seolah terdengar suara saya sendiri.
Ya, itu narasi saya. Narasi yang saya tuangkan dengan susah payah. Narasi yang kuunggah di Tiktok malam tadi, judulnya “Mega, Red Sparks Hancurkan Hillstate Lagi.”
Tapi, di sini, di video ini, narasi saya dicomot. Tanpa izin. Tanpa sepengetahuan. Dimodifikasi? Iya. Tapi, esensinya tetap sama. Narasi saya. Karya saya. Dicuri. Dijadikan bahan tontonan. Dijadikan sumber adsense.
Dijadikan pundi-pundi rupiah. Sedangkan saya? Saya hanya bisa menatap layar. Menyaksikan karya sendiru dirampas. Dijarah. Dihisap.
225 ribu views. Dalam 9 jam. Sedangkan narasi saya di Tiktok? Baru 24 ribu. Jauh. Sangat jauh. Saya hanya bisa tertawa getir. Ya, tertawa. Karena apa lagi yang bisa kulakukan? Menangis? Memaki? Melapor ke polisi? Tidak.
Aku hanya bisa menulis. Menulis pengumuman kecil ini. Sebagai saksi bisu. Sebagai bukti bahwa karya sendir telah dicuri.
Wahai admin Fakta Garuda, dengarlah. Saya tidak melarang siapapun untuk mengambil narasi saya. Tapi, tolong. Jangan hilangkan nama saya, Rosadi Jamani.
Itu saja. Tidak lebih. Tidak kurang. Ada yang izin? Bagus. Tidak izin? Boleh. Tapi, jangan pernah hilangkan identitas saya. Jangan pernah hapus nama pribadi saya. Itu saja. Itu saja.
Saya tidak marah. Tidak juga sedih. Saya hanya kecewa. Kecewa karena karya yang kususun dengan hati, diambil begitu saja. Dijadikan komoditas.
Dijadikan tontonan. Dijadikan sumber penghasilan. Sedangkan saya? Saya hanya bisa menatap. Menatap layar. Menatap ketidakadilan ini.
Tulisan ini cukup. Cukup sebagai pengumuman. Cukup sebagai peringatan. Jangan suka mencuri karya orang. Jangan suka mengambil hak orang lain. Saya juga youtuber.
Bahkan, Ketua Youtuber Kalbar Club. Chanel saya, Faceworld. Jauh lebih besar dari Fakta Garuda. Saya juga menjunjung tinggi karya sendiri. Saya juga menghargai jerih payah orang lain. Maka, tolong. Hargai juga jerih payah saya.
Bagi yang membaca, marilah kita bersama-sama mengecam. Mengecam tindakan tidak terpuji ini. Mengecam pencurian karya. Mengecam ketidakadilan.
Karena, setiap karya adalah buah pikiran. Setiap karya adalah hasil jerih payah. Setiap karya adalah milik penulisnya. Jangan dicuri. Jangan dirampas. Jangan dihisap.
Ini linknya. Bukti. Saksi bisu.
Kalian bisa cocokan sendiri narasinya dengan narasi di Tiktok saya, https://vt.tiktok.com/ZSM14feGs/
Fakta Garuda. Kau telah meremukkan hati ini. Kau telah mencuri karya saya. Kau telah menginjak-injak jerih payah saya. Tapi, aku tidak akan diam.
Saya akan terus menulis. Saya akan terus berkarya. Karena, karya adalah jiwa. Karya adalah hidup saya. Tidak ada yang bisa mencuri jiwa ini. Tidak ada yang bisa mencuri hidup ini.
#camanewak