FOTO : Plt Kepala BPBD Sanggau, Budi Darmawan S.Tp., M.M (Ist)
SANGGAU – radarkalbar.com
SEBARAN kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau terus menunjukan peningkatan, sejak beberapa pekan belakangan ini.
Kendatipun Pemkab Sanggau telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhadap DBD ini.
Kondisi ini, tentunya menjadi perhatian semua unsur yang berada di Bumi Daranante (julukan Sanggau, red).
Pasalnya, bukan hanya penderita yang meningkat menjadi 406 orang. Namun, penderita yang meninggal pun saat ini sudah mencapai 15 orang.
Pelaksana tugas (Plt) BPBD Sanggau, Budi Darmawan S.Tp,. M.M kepada awak media radarkalbar.com, pada Kamis (7/12/2023) pihaknya selaku Satgas KLB DBD dan sejumlah unsur lainnya, terus melaksanakan berbagai upaya untuk menekan sebaran penyakit akibat nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Ya, bertambah hingga tanggal 6 Desember 2023, untuk penderita sebanyak 406 orang. Dan yang meninggal menjadi 15 orang. Nah, untuk menekan ini, kami bersama unsur lainnya, terus melaksanakan berbagai upaya,” ungkap pria yang juga Ketua MABM Kabupaten Sanggau ini.
Berdasarkan data per 6 Desember 2023 tersebar di 14 kecamatan, masing-masing :
1. Kapuas, penderita 122 orang, meninggal 3 orang.
2. Parindu, penderita 66 orang, meninggal 2.
3. Tayan Hulu, penderita 37 orang, meninggal 5 orang.
4. Kembayan, penderita 31 orang, meninggal 1 orang.
5. Sekayam, penderita 26 orang.
6. Tayan Hilir, penderita 25 orang, meninggal 2 orang.
7. Entikong, penderita 20 orang.
8. Toba, penderita 19 orang.
9. Balai, penderita 18 orang.
10. Meliau, penderita 10, meninggal 1 orang.
11. Mukok, penderita 10 orang.
12. Beduai, penderita 8 orang.
13. Bonti, penderita 3, meninggal 1 orang.
14. Jangkang, penderita 1 orang.
“Kondisi ini, tentunya menjadi perhatian kita bersama. Pemerintah, terus menggalakkan berbagai daya upaya untuk menekan DBD ini,” cetusnya.
Pria dengan sapaan akrab Bang Budi ini menambahkan, keberhasilan menekan sebaran DBD ini, tidak semata-mata terletak pada pemerintah.
Namun, yang sangat kongkrit adalah kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M plus dalam keseharian.
“3 M plus itu, seperti menguras tempat penampungan air, menurutp tempat penampungan air, mengubur barang bekas, hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan menyalakan obat nyamuk. Nah, kesadaran ini yang perlu kita tumbuhkan,” ujarnya.
Baiknya lagi kata Bang Budi, bila di lingkungan masyarakat pembersihan ini, dilakukan dengan cara gotong royong.
“Bersihkan, dan jangan sampai membiarkan ada tempat barang seperti kaleng botol, barang bekas tergenang air, sehingga menjadi tempat bersarangnya nyamuk,” imbuhnya.
Ia mengimbau masyarakat di Kabupaten Sanggau untuk peduli dengan kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan yang kotor, banyak genangan air, maka menjadi pemicu nyamuk untuk bersarang dan berkembang biak.
“Kita imbau warga mempunyai kesadaran yang tinggi atas kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sehingga tidak ada ruang untuk nyamuk bersarang dan berkembang bika. Jika sudah demikian, maka sebaran DBD di Kabupaten Sanggau, yakin ana teratasi atau ditekan,” pungkasnya. (SrY)