POTO : kondisi kendaraan antri di SPBU Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh (Hendy)
MEMPAWAH – radarkalbar.com
AKIBAT ulah spekulan/pengantri BBM solar yang tak tertib. Tak jarang memantik kericuhan di SPBU terletak di Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.
Informasi yang dihimpun awak media di lapangan menyebutkan, kondisi ini terus berulang, bahkan pada Minggu (3/4/2022) sore kericuhan terulang. Dan nyaris memicu terjadinya konflik antara spekulan dan pengguna BBM yang melakukan antrian.
Kejadian ini bermula saat mobil dump truck KB 8841 GA dikemudikan salah seorang warga Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh yang telah dua putaran melakukan pengisian. Namun saat itu, ingin menyerobot antrian dan akan melakukan pengisian kembali.
Tak ayal, ulah si pengantri ini memancing kericuhan, karena yang lain sesuai dengan antrian.
Belakangan berdasarkan informasi yang beredar menyebutkan spekulan tersebut terkesan merajalela lantaran merasa di backup oleh oknum warga setempat.
Insiden tersebut cukup berlangsung lama, dan tak ada penyelesaian. Soalnya ketika tim menghubungi pihak Polsek Sungai Pinyuh, personelnya sedang melakukan pemadaman api karhutla di Desa Galang.
Salah seorang anggota BPD Desa Nusapati, Pendi menyebutkan kericuhan soal spekulan terkesan berebut untuk mendapatkan solar itu sering kali terjadi.
“Sering terjadi kericuhan. Maka lebih baik ditiadakan bahan bakar jenis solar di SPBU Nusapati,” pintanya.
Sementara, salah seorang warga Desa Nusapati, Syech Hairul juga mengatakan hal serupa selama ini mereka tidak usil. Namun dia menyayangkan orang luar wilayah tersebut terkesan merajalela di SPBU tersebut.
Ia meminta Pertamina men-stop delivery order (DO) solar untuk SPBU Nusapati tersebut. Tujuannya agar wilayah tersebut atau SPBU itu tidak kerap terjadi kericuhan.
” Kami warga setempat diam. Kami tidak usil, tapi kok orang luar semakin merajalela, selalu bikin ricuh. Nah, lebih baik pihak Pertamina men-stop DO solar untuk SPBU Nusapati agar kampung kami tenang,” pungkasnya.
Pewarta : Hendy Pratama
Editor : Hendi Pratama