FOTO : Babinsa Koramil 1204 – 07 Tayan Hilir, Sersan Satu (Sertu) Rudiansyah saat menyerahkan beras kepada salah seorang warga [ ist ]
Tim redaksi – radarkalbar.com
SANGGAU – Pada Sabtu pagi (30/8/2025), Terminal Bus Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar tampak berbeda dari biasanya.
Kala matahari mulai tinggi, ratusan warga sudah berdatangan. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang datang dengan sepeda motor.
Mereka berkumpul bukan untuk bepergian, melainkan untuk satu tujuan, mendapatkan sembako murah dari program Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak.
Di antara mereka, tampak Abui (50), seorang kepala keluarga, asal Desa Pulau Tayan Utara. Ia rela datang lebih awal agar bisa mengantre di barisan depan.
“Kalau harga beras lagi naik, kami bingung. Jadi kalau ada pangan murah begini, kami sangat bersyukur,” katanya sambil tersenyum sambil memeluk erat beras lima kilogram dan minyak goreng yang baru saja dibelinya.
Hari itu, panitia menyediakan 800 karung beras ukuran 5 kilogram, 200 kantong gula, dan 216 kantong minyak goreng.
Jumlahnya memang tidak sebanding dengan seluruh kebutuhan warga Tayan Hilir, tetapi cukup untuk meringankan beban banyak keluarga.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 1204/Sanggau, Kapten Inf Demianus Ruspana yang memimpin kegiatan tersebut menegaskan GPM bukan sekadar menjual beras murah, melainkan bagian dari strategi menjaga kestabilan harga dan memastikan stok pangan aman.
“Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat. Kita ingin memastikan bahwa kebutuhan pokok, terutama beras, bisa diakses dengan harga terjangkau,” ujar pria yang juga mantan Danramil 1204-07 Tayan Hilir ini.
Pria dengan tiga balok dipundak ini menambahkan, kegiatan pangan murah seperti ini diharapkan menjadi jawaban atas keresahan warga terkait isu kelangkaan beras.
“Kami tidak ingin masyarakat cemas. Melalui GPM, kita tunjukkan bahwa stok aman dan harga bisa dikendalikan,” tegasnya.
Meski harus berdesakan dan mengantre, suasana tetap hangat. Anak-anak tampak bermain di sekitar terminal, sementara para emak-emak saling bercengkerama sambil menunggu giliran. Beberapa bapak-bapak terlihat membantu membawa beras yang cukup berat ke sepeda motor mereka.
Menurut data Bulog Cabang Sanggau, target penyaluran beras SPHP Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Juli hingga Desember 2025 mencapai 2.560 ton.
Tentunya dengan begitu, stok beras dipastikan aman hingga awal tahun 2026. Harapan pemerintah, gejolak harga dan isu kelangkaan yang kerap menekan masyarakat bisa ditekan seminimal mungkin.
“Kalau target ini tercapai, awal tahun depan Bulog sudah punya stok baru. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan beras,” ungkap Kapten Demianus.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Danramil 1204-07/Tayan Hilir yang diwakili Batuud Serka Wan Edi Pahrudin bersama anggota Koramil, Batiter Kodim 1204/Sgu Serma Ikran beserta staf, relawan Koramil 07, serta perwakilan pemerintah kecamatan, BPP, dan Dishub Tayan Hilir.
Warga Tayan Hilir menyambut positif kegiatan ini. Mereka berharap GPM dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan agar harga beras di pasaran tetap stabil dan terjangkau.
Bagi warga, program ini seperti oase di tengah mahalnya harga pangan. Banyak yang berharap GPM tidak berhenti di sini.
Menjelang siang, terminal yang semula ramai berangsur tenang. Warga pulang dengan karung beras di pundak, gula dalam kantong plastik, dan minyak goreng yang digenggam erat.
Mereka bukan hanya membawa pulang bahan makanan, tetapi juga rasa lega karena kebutuhan keluarga untuk beberapa minggu ke depan sedikit lebih terjamin. [ red ].
Editor : SerY TayaN
Publisher : admin radarkalbar.com