FOTO : rakor TPID membahas kenaikan sembako menjelang HKBN [doni]
SEKADAU – radarkalbar.com
TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sekadau menggelar rapat koordinasi (rakor), berlangsung di ruang rapat Wakil Bupati Sekadau, Kamis (28/3/2024).
Rakor ini berkaitan dengan menyambut hari besar keagamaan nasional (HKBN) ramadan, Paskah dan Idul Fitri 1445 hijriyah.
Mengingat sering kali terjadinya kenaikan harga pangan sepanjang bulan Maret, tertinggi di kota se Kalimantan Barat.
“Inflasi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Dan inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, baik itu kebutuhan pangan, barang maupun jasa,” ungkap Bupati Sekadau Aron, dalam rakor tersebut.
Diketahui, dari hasil laporan perubahan harga bahan pokok di Kabupaten Sekadau pada bulan Maret 2024, sebanyak 28 komoditi pangan yang mengalami kenaikan cukup signifikan (1-100%), yakni Ketimun sedang (66%), cabe rawit merah (42%), kacang panjang dan cabe rawit hijau (41%), cabe merah keriting (29%), cabe merah besar (28%).
Kemudian, beras SPHP Bulog dan ayam kampung utuh (16%), telur ayam ras (13%), tepung terigu, daging ayam ras kerkas dan bawang putih honan (12%), sawi hijau (8%), beras cap nanas medium dan cap kelapa (7%), minyak goreng curah dan kemasan (5%), tomat (4%), gula pasir curah dan kemasan, daging sapi import beku, ikan bandeng, serta kentang sedang (3%), beras cap pandan wangi premium dan cap tupai madu, daging sapi tetelan, kacang hijau (1%).
“Pada momentum saat ini, hari paskah, bulan ramadan dan Idul Fitri perlu ada kolaborasi guna antisipasi peningkatan harga H±10 ramadhan, H+10 lebaran. Nah, penting pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap, koordinasi dan sinergi antar dinas/instansi yang terbentuk dalam tim TPID. Maka harus proaktif dalam mengelola cadangan bahan pokok, seluruh stakeholder lainnya juga ikut terlibat untuk stabilitasi tata niaga hulu-hilir harga komoditas pangan.
“Sampai saat ini, isu kemiskinan masih membayangi kabupaten Sekadau. Maka TPID turut mengupayakan pengentasan kemiskinan tersebut,” cetusnya.
Sehabis rakor ini kata Aron, hendaknya tim TPID segera monitoring harga bahan pokok di pasar.
Selain itu melakukan secara sampling dititik dimana warga bertransaksi jual beli, seperti swalayan, toko kelontong atau pedagang-pedagang sayur.
“Saat kunker Presiden Republik Indonesia minggu lalu, beberapa harga pasar hampir sama di Jawa, hanya telur yang tinggi,” kata Aron.
Sementara, Sekda Kabupaten Sekadau, Mohammad Isa mengucapkan terima kasih kepada tim TPID, dengan harapan mengawasi dan menangani inflasi di Kabupaten Sekadau.
“Dalam rakor ini, perlu cepat mengambil keputusan kenaikan harga di pasar. Faktor kenaikan, akibat tingginya permintaan masyarakat. Namun produksi terbatas, gagal panen, 1-2 bulan atau 1-2 hari ini, suplai dari luar terkendala,” pungkasnya.
Hadir saat itu, Sekretaris Daerah, Mohammad Isa, Dandim 1204 Sanggau diwakili Danramil Belitang Hilir Kapten Inf Indra, F.C,
Kapolres Sekadau diwakili Kabag Logistik Polres Sekadau M. Sembiring,
Kajari Sekadau diwakili Kasi Datun, Nur Suryadi, Pimpinan Perum Bulog Sanggau, Aminudin, perwakilan Bank Indonesia Bagian Ekonomi, Ari Setyo, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Sekadau. [doni]