Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Diduga Akibat Aktivitas Tambang, Air Sungai Subali Tercemar dan Merugikan Warga
Kalbar

Diduga Akibat Aktivitas Tambang, Air Sungai Subali Tercemar dan Merugikan Warga

Last updated: 27/02/2025 21:52
27/02/2025
Kalbar
Share

FOTO : Sejumlah pihak saat meninjau ke lokasi yang diduga terkena aliran limbah [ ist ]

redaksi – radarkalbar.com

KETAPANG  – Warga yang tinggal dan berladang di sepanjang bantaran Sungai Subali, Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Ketapang, Kalbar dikejutkan dengan perubahan warna air sungai yang mendadak menjadi kuning kecoklatan bercampur lumpur pada Minggu (23/02/2025) siang.

Kejadian ini membuat mereka tidak bisa lagi menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Nathalis Hendra, salah satu warga yang berada di lokasi, air yang sebelumnya jernih tiba-tiba berubah keruh secara drastis.

Ia menduga pencemaran ini terjadi akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan PT HPMU, kontraktor dari PT. CMI, yang lokasinya tidak jauh dari sungai tersebut.

“Batal menyemprot tanaman karena airnya sangat keruh. Kami juga tidak bisa mandi atau memasak menggunakan air sungai lagi karena lumpurnya sangat pekat,” ungkap Nathalis.

Selain berdampak pada kebutuhan sehari-hari, pencemaran ini juga menyebabkan kerugian besar bagi para petani yang mengandalkan Sungai Subali untuk mengairi lahan mereka.

Berbagai tanaman seperti padi, sawi kampung, labu, dan timun kampung terancam gagal panen, sementara ikan-ikan di keramba milik warga mati akibat kondisi air yang memburuk.

Senada, Matius Jumpun, Temanggung Adat setempat, menegaskan pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.

“Saya sebagai penjaga lingkungan di sini merasa sangat dirugikan. Tanaman saya sudah tidak bisa dipanen lagi. Perusahaan harus bertanggung jawab atas kerusakan ini,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Antonius Badau, warga lainnya, juga menuntut agar pihak perusahaan segera menangani dampak yang dirasakan warga.

“Hari ini kami kehilangan hasil panen. Kami meminta perusahaan serius dalam menangani kebun kami yang terdampak,” ujarnya.

Menanggapi kejadian ini, perwakilan PT. HPMU, Nasutian, menjelaskan bahwa pencemaran terjadi karena aliran air hujan dari jalan yang menurun dan menanjak di sekitar SP 5 dan SP 6 langsung mengalir ke sungai tanpa adanya penampungan air.

“Kalau dari sisi tambang, saat hujan kemarin kami juga memiliki dokumentasi yang menunjukkan sebagian besar air berasal dari jalan raya, bukan dari tambang. Namun, dalam proses penambangan kami sebenarnya sudah memiliki sediment pond,” jelasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya berjanji akan segera melakukan normalisasi sungai serta telah melakukan verifikasi langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti dampak yang dirasakan warga.

Pihak perusahaan juga berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat terdampak guna mencari solusi terbaik. [ red /r]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Ketapangkontraktor dari PT CMIPT HPMU
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Isak Tangis Iringi Eksekusi Lahan di Kecamatan Segedong, Warisan Digugat, Rumah Tergusur, Warga Teriakan Ketidakadilan

26/06/2025
Dari Desa ke Panggung Provinsi, Semangat Juang Siswa SDN 04 Tayan Hilir Tembus Kejuaraan Taekwondo Kalbar
17/06/2025
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Lakukan Evaluasi Pembelajaran Agama Bagi Generasi, PC LDII Pontianak Utara Helat Munaqosah
24/06/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional

12 jam lalu

Proyek Siluman 2015 di Mempawah? KPK Periksa 19 Saksi, Tiga Tersangka Sudah Ditetapkan, Akankah Ada Aktor Utamanya..!

09/07/2025

Baru Pulang dari Pontianak, Pria Ini Diciduk Polisi dengan Sabu dan Ekstasi

08/07/2025

Tegur Kurir SiCepat soal Paket, Pria Tua di Kubu Raya Justru Dianiaya

08/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang