Tak Terima Lahan Mereka Dibayar Murah, Warga Tutup Akses Jalan ke Lokasi PKS PT SUP Ketapang


FOTO : Jalan yang dipasang portal agar tak bisa dilintasi [ist]

Tim Liputan – radarkalbar.com

KETAPANG – Sejumlah warga pemilik lahan, yang akan dibangun pabrik kelapa sawit (PKS) oleh PT Sukses Unggul Palma (PT SUP) di desa Suka Ramai dan Desa Sinar Kuri Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang Kalbar, terus menyuarakan penolakan.

Pasalnya, lahan milik mereka yang akan dibangun pabrik tersebut, dibayar tidak sesuai dengan standarisasi sebuah pembebasan lahan.

Untuk itu, warga melakukan pemasangan portal di jalan masuk dan di wilayah tapak pabrik tersebut.

Penasehat hukum dan penerima kuasa dari puluhan warga pemilik lahan tersebut, Rusliyadi S.H mengatakan dirinya telah memenuhi undangan Camat Sungai Laur.

Namun kesannya Camat Sungai Laur dan Kades Sinar Kuri tidak bisa memfasilitasi pertemuan antara warga yang menyerahkan lahan dengan pihak perusahaan.

“Sejauh ini pihak penasehat hukum masih membuka ruang kekeluargaan dan negosiasi pada pihak perusahaan terkait persoalan kasus klien kami,” ungkapnya.

Kendati demikian kata Rusliyadi, dirinya telah melayangkan somasi pada pihak perusahaan atau PT SUP. Namun, tidak diindahkan. Maka kasus ini akan digugat di Pengadilan Negeri Ketapang, baik secara pidana maupun perdata.

Dijelaskan, warga pada wilayah tersbeut senang dengan ada investasi di daerahnya. Namun yang membuat kliennya kecewa karena adanya dugaan praktek manipulatif dan malahan ada dugaannya unsur-unsur penipuan.

“Contohnya, pembayaran harga lahan yang tidak sama satu dan yang lainnya. Karena ada yang di bayar hanya Rp 4.000 per meter. Kemudian, ada yang di bayar Rp 12.000 per meter. Lantas, ada yang dibayar Rp 20.000 per meter. Nah, ini sangat lucu,”bebernya.

Rusliyadi SH berharap agar pihak PT SUP bisa segera mungkin mengembalikan hak-hak klien nya. Tentunya agar persoalan tentang ketimpangan harga dengan kliennya bisa selesai.

“Pihak perusahaan bisa membangun sosialisasi dan membangun MoU bersama masyarakat sekitar dengan baik,” cetusnya.

Sementara, manajemen PT SUP dikonfirmasi via WhatsApp pada (18/6/2024) tak merespon, meskipun pesan yang dikirim masuk.


Like it? Share with your friends!