FOTO : Momen berpoto bersama usai sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Pontianak [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK – Pemerintah terus menggencarkan upaya peningkatan gizi masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sosialisasi program ini berlangsung di Jalan Lapan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan mendapat respons positif dari masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin, Staf Promosi dan Edukasi Gizi Rahma Dewi Auliyasari, serta Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan Meida Octarina.
Mereka menekankan program ini bukan hanya sekadar distribusi makanan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Dalam sambutannya, Alifudin menegaskan bahwa keberlanjutan program ini adalah kunci.
“Pemerintah harus memastikan kualitas bahan pangan yang didistribusikan, serta melakukan pengawasan ketat agar program ini benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi Kalimantan Barat sebagai proyek percontohan nasional dalam pelaksanaan MBG.
Meida Octarina menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan status gizi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan memiliki akses ke makanan bergizi, sehingga di masa depan mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi pemimpin di berbagai sektor,” ungkapnya.
Selain menyediakan makanan sehat, program ini juga mengedepankan edukasi terkait pola makan seimbang dan pemanfaatan sumber daya lokal. Misalnya, penggunaan buah cempedak dan swasembada pangan melalui budidaya sayur, ikan, dan ternak kecil.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Program MBG menargetkan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Dengan alokasi anggaran yang sedang dalam tahap akhir, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan tahap Lebaran selesai dalam waktu dekat dengan sasaran 80 juta penerima manfaat.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini menunjukkan besarnya harapan terhadap kebijakan pemerintah dalam menciptakan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang. [ red/r]