FOTO : Ketua Organda Kalbar, Agus Kurnadi [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK -Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Kalimantan Barat menyoroti maraknya praktik transportasi ilegal dan persaingan usaha tidak sehat, dalam sektor angkutan darat, dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) I yang digelar di Hotel Transera, Pontianak, Selasa (23/4/2024).
Ketua Organda Kalbar, Agus Kurnadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan menyerap aspirasi Dpc se Kalimantan Barat dan merumuskan solusi atas berbagai permasalahan transportasi darat di wilayah tersebut.
“Saat ini banyak kendaraan pribadi yang disalahgunakan menjadi angkutan penumpang tanpa izin. Selain membahayakan, kendaraan ini juga tidak memiliki asuransi,” kata Agus saat memberikan keterangan di sela-sela Mukerda.
Ia juga menyoroti maraknya angkutan barang ilegal menggunakan kendaraan pickup untuk jarak jauh, serta operasional angkutan pariwisata yang menggunakan plat luar daerah tanpa izin resmi.
Menurut Agus, sistem vendor untuk pengangkutan barang ritel dan daring kini banyak dikuasai oleh transportasi dari luar Kalbar, yang menimbulkan ketimpangan persaingan dengan pelaku usaha lokal.
“Transportasi luar makin mendominasi dan itu mengancam keberlangsungan usaha transportasi lokal kita,” tambahnya.
Organda Kalbar, lanjut Agus, akan terus mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret, termasuk melakukan mutasi plat kendaraan luar daerah menjadi plat Kalimantan Barat (KB), sesuai arahan Wakil Gubernur Kalbar.
“Kami mendukung pernyataan bahwa setiap perusahaan yang beroperasi di Kalbar harus memiliki plat KB, NPWP Kalbar, dan rekening Bank Kalbar,” ujarnya.
Agus mencatat, saat ini terdapat sekitar 500 unit kendaraan logistik berplat luar yang beroperasi di Kalbar.
Mukerda I ini juga menekankan pentingnya sinergi Organda dengan pemerintah dan mitra kerja untuk meningkatkan pelayanan angkutan darat serta memperkuat sektor transportasi di Kalbar. (red/amd/mk)