Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Sanggau > Kisah Tragis Seorang Kakek di Mukok yang Terkepung Api
PeristiwaSanggau

Kisah Tragis Seorang Kakek di Mukok yang Terkepung Api

Last updated: 23/07/2025 22:12
22/07/2025
Peristiwa Sanggau
Share

FOTO : Petugas kepolisian sedang menunjukan tempat kejadian perkara (TKP) pad lahan yang merenggut nyawa korban [ ist ]

redaksi – RADARKALBAR.COM

SANGGAU – Senin (21/7/2025) siang itu, langit di Dusun Entibuh, Desa Engkode, Kecamatan Mukok, tidak menunjukkan tanda bahaya.

Matahari bersinar terik, seperti biasa di puncak musim kemarau. Tapi siapa sangka, di balik panas yang menyengat itu, sebuah tragedi akan merenggut nyawa seorang kakek yang hanya berniat membersihkan kebun sawitnya.

Namanya Paulus Apon. Usianya sudah 75 tahun. Rambutnya mungkin sudah memutih, tapi semangatnya belum pudar.

Di usia yang sepuh, ia tetap turun ke kebun mengayunkan langkah pelan menyusuri semak ilalang, mengangkat alat semprot di punggungnya, dan berusaha menjaga agar kebunnya tetap bersih, produktif, dan tak tertutup gulma.

Namun siang itu berubah menjadi petaka. Pasalnya, dengan cara lama yang masih dipercaya sebagian masyarakat pedesaan, Paulus memilih membakar rumput yang telah disemprot sebelumnya.

Sekitar 0,15 hektare luas lahan itu. Tapi api, seperti memiliki kehendaknya sendiri, tiba-tiba menjalar cepat ke lahan tetangga yang juga telah kering dan siap terbakar.

Paulus mencoba melawan. Ia semprotkan air dari alat yang dibawanya, berusaha mencegah api meluas.

Tapi tubuh renta itu kehabisan tenaga. Nafasnya tersengal, napas pendeknya kalah cepat dari jilatan api yang melompat, mengurungnya, dan dalam sekejap membakar seluruh tubuhnya.

Ia ditemukan tak bernyawa di atas tanah hitam dan hangus, di kebun milik tetangganya, Toberius Miking.

Tanah tempat ia berpijak setiap hari, kini menjadi saksi bisu perlawanan terakhir seorang petani tua terhadap api.

Kapolsek Mukok, AKP Sutono, dalam keterangan resminya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini.

“Atas nama Polres Sanggau, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan pembakaran lahan,” ungkapnya.

“Pastikan kondisi aman dan tidak membahayakan diri sendiri maupun lingkungan,” pintanya.

Polisi dan aparat desa segera turun ke lokasi, tidak hanya untuk memeriksa tempat kejadian, tetapi juga memberikan pendampingan dan dukungan moral kepada keluarga korban.

Pihak keluarga menerima kepergian Paulus sebagai musibah. Tidak ada otopsi. Tidak ada tuntutan. Hanya keheningan dan air mata yang tersisa.

Tragedi ini bukan sekadar catatan kematian akibat kebakaran lahan. Ini adalah pengingat keras metode lama di tengah iklim yang berubah bisa menjadi sangat mematikan.

Terlebih, ketika tubuh tak lagi sekuat dulu, dan musim kemarau menjadi ladang pemantik tak terduga.

Di ujung senjanya, Paulus Apon hanya ingin menjaga ladangnya tetap bersih. Tapi niat sederhana itu dibalas dengan kobaran yang mengakhiri hidupnya.

Kini, di tengah hamparan tanah yang menghitam, angin kemarau kembali berembus. Membawa bisikan duka dari seorang petani tua yang telah pergi, menyisakan pelajaran, bahwasa api bukanlah kawan yang mudah dikendalikan. [ red ]

Source : Humas Polres Sanggau

Editor/publisher : admin radarkalbar.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Kakek tuaMukokTerbakar di lahan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Keselamatan Diabaikan, Proyek Jembatan di Mempawah Renggut Nyawa Warga, APH Mesti Bertindak

23/08/2025
Putra Kencana Sambas Juara Bidar Se-Kalbar, Lomba Robo-Robo Mempawah Seru dan Penuh Gengsi
20/08/2025
KPMKB Surabaya Desak Penuntasan “Kasus” Warga Tewas Tertimpa Pohon di Proyek Jembatan Mempawah
04/09/2025
Tragedi Tongkang Sinar Kota Besi III di Dermaga PT STIM Tayan, Dua ABK Meregang Nyawa, Polisi Selidiki Penyebabnya
27/08/2025
Dari Persiwah ke Sambas, Jejak Abadi Ruslan M Saleh Kini Hanya Tinggal Kenangan, Ia Telah Berpulang Dipanggil sang Khalik
09/09/2025

Berita Menarik Lainnya

Insiden Sempat Terbakarnya Bangunan di PLTU Sungai Batu, Abdul Rahim : Alarm Bagi Manajemen, Jangan Remehkan Dampak Sosial Ekonomi

14/09/2025

Gundukan Tanah Bongkar Fakta Mengejutkan, Mayat Pria Ditemukan Terkubur di Kebun Alpukat Kelurahan Sijangkung

14/09/2025

Rudapaksa Adik Ipar, Pria Ini Ditangkap Polisi

14/09/2025

Posbakum Jadi Solusi, Pemkab Sanggau Dukung Penuh Program Nasional Asta Cita

12/09/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang