FOTO : Ilustrasi pengisian BBM di SPBU (IST)
SEKADAU – radarkalbar.com
KICAUAN salah seorang driver (sopir) atasnama Yedi Haryadi pada salah satu group media sosial (medsos) facebook, menjadi perhatian serius oleh Manajemen Satuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Peniti, Sekadau.
Pasalnya kritikan tersebut sangat bermanfaat bagi pihak SPBU untuk lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan kedepannya.
Hanya, saja untuk mengimbangi penjualan antara jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Pertamax akibat harga yang jauh berbeda, maka sistim penjualan dengan istilah buka tutup.
Pertamax juga harus terjual sedangkan Pertalite juga harus terjual. Sementara harga keduanya sangat jauh berbeda, maka mungkin ada sebagian masyarakat yang merasa keberatan dengan harga tersebut.
“Kita ucapkan terima kasih kepada saudara Yedi Haryadi atas saran dan kritikan yang di sampaikan kepada SPBU kami melalui akun facebook,” ungkap pemilik SPBU Nomor 64785 Desa Peniti, Abdul Hakim kepada media ini, Jumat (22/04/2022).
Menurut dia, pihak SPBU memang agak sedikit mengalami dilema, karena pihak Pertamina memberikan target agar penjualan BBM jenis Pertamax juga bisa terjual. Kendati harganya berbeda jauh dengan BBM jenis Pertalite.
Namun, agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka akan tetap jual dua jenis BBM tersebut selama stock masih ada. Tetapi apabila stock kosong, maka hanya satu jenis yang ada dijual. Lagi pula, selama ini sistem penjualan tetap mengacu kepada aturan yang berlaku.
“Atas kejadian tersebut pihaknya sudah melaporkan langsung kepada pihak Pertamina. Sehingga manajemen mengambil langkah jual full sesuai stock yang tersedia,” jelasnya. (Sutar Selalong)