Haedar Nashir Kembali Nakhodai PP Muhammadiyah


POTO : Haedar Nashir, Ketua Umum Pusat Muhammadiyah terpilih bersama Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum terpilih dan Busro Muqodas, tiga dari 13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah terpilih (Ist).

Pewarta/editor : Tim liputan/red

SURAKARTA – RADARKALBAR.COM

HAEDAR Nashir terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022- 2027.

Abdul Mu’ti juga kembali terpilih sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mendampingi Haedar Nashir.

Demikian siaran pers yang diterima sekretariat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jakarta, Minggu sore (20/11/2022).

Setelah penetapan pada sidang Pleno VIII, Haedar menyampaikan bahwa amanah tersebut diemban 13 orang terpilih secara kolektif kolegial sebagai bagian dari sistem kepemimpinan di Persyarikatan.

“Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal didepankan dan seiinci ditinggikan tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem Persyarikatan,” ungkap Haedar, Ahad (20/11/2022).

Haedar menyampaikan kedepannya kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif baik untuk program secara umum maupun bidang-bidang yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.

“Kami mensosialisasikan dan menjadikan pandangan Islam berkemajuan dalam Risalah Islam berkemajuan yang telah ditetapkan untuk mendialogkan kepada berbagai kalangan di dalam dan luar negeri agar menjadi alam pikiran yang semakin luas dan terintegrasi dengan baik di Persyarikatan,” kata Haedar.

Selain itu, PP Muhammadiyah juga memiliki mandat untuk terus mendiskusikan mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal dan menjadi masukan penting di berbagai bidang.

Haedar juga menyampaikan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah ini satu mata rantai terstruktur dengan PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah/ tingkat Kecamatan), PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah/tingkat Kabupaten/kota) dan PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah/Tingkat negara luar negeri).

Maka kepemimpinan kami harus mampu memobilisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional yang setelah muktamar ini akan diikuti oleh seluruh musyawarah baik ranting, cabang, daerah, wilayah.

“Itu memberi peluang untuk bersama-sama secara nasional untuk menjalankan program sesuai keputusan muktamar ini,” kata Haedar.(*)


Like it? Share with your friends!