FOTO : Sekjen DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar (ist)
JAKARTA – radarkalbar.com
SEKJEN DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar menilai perolehan suara hitung cepat (quick count) Partai Golkar mengalami penambahan yang signifikan.
Hal itu dikarenakan kerja-kerja politik dan konsolidasi mesin partai bergerak secara optimal.
Namun, kata Faisal, faktor lainnya yang turut mempengaruhi karena sosok Maman Abdurrahman sebagai Ketua Bapilu Partai Golkar yang juga sebagai Ketua Umum DPP Pandawa Nusantara.
“Penunjukan Maman Abdurrahman sebagai “panglima perang” Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar (Bapilu Partai Golkar) oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto beberapa waktu lalu merupakan pilihan yang tepat,” Kata Faisal Anwar dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2/2023).
” Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara partai golkar dari hasil hitung cepat dibeberapa lembaga survey mengalami kenaikan dibandingan pemilu 2019 lalu,” sambung Faisal Anwar.
Faisal menyatakan, peranan dan fungsi Bapilu sangat penting dalam menyusun strategi, mengkoordinasikan kampanye, pengelolaan Sumber Daya yang dimiliki parpol, pengawasan pemilu dan memastikan kemenangan dalam pemilihan umum (pemilu).
“Peranan dan fungsi tersebut menurut kami dilaksanakan dengan optimal oleh Maman,” timpalnya.
Perolehan Partai Golkar hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survey menyebutkan, Populi Center 15,54 %, Lembaga Survey Indonesia (LSI) 14, 85%, SMRC 14, 54% dan Indikator Politik 14,88%.
Saat ini Partai Golkar berada di posisi ke dua setelah PDIP dengan selisih tipis satu sampai dua persen saja.
“Hasil hitung cepat Suara Golkar pada pemilu 2024 mengalami peningkatan, menurut saya bisa berpotensi menyalip PDIP yang hanya berjarak satu sampai dua persen saja.” kata Faisal Anwar
Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei pada Jumat malam menunjukkan PDI Perjuangan unggul dengan perolehan suara terbanyak (15,85 persen – 16,78 persen), diikuti Partai Golkar di urutan kedua (13,65 persen 15,54 persen).
Kemudian Partai Gerindra di urutan ketiga (13,39 persen 13,94 persen). Data yang telah masuk ke lembaga-lembaga survei itu mencapai 92,30 persen hingga 99,88 persen. (R**)