FOTO : Urai Zainal Arifindan Suhardi saat berada di lokasi proyek waterfront di kawasan Istana Alwazikoebillah Sambas yang terbengkalai (Ist)
SAMBAS – radarkalbar.com
KERABAT Keraton Sambas mengaku kecewa kepada Pemprov Kalbar yang hingga saat ini belum melanjutkan pekerjaan proyek Waterfront pada lingkungan Istana Alwazikoebillah Sambas.
“Kami betul-betul kecewa dengan Pemprov Kalbar, karena masalah ini tidak selesai-selesai. Jadi kami minta kalau memang tidak bisa nanti kami akan demo ke Provinsi,” ungkap salah seorang kerabat Keraton Sambas, Uray Zainal Arifin, Selasa (14/11/2023).
Desakan yang disampaikan Uray Zainal cukup beralasan, sebab jika dibiarkan dengan kondisi saat ini, maka akan menimbulkan dampak terhadap kawasan Istana Alwazikoebillah tersebut.
“Kami minta dicepatkan pengerjaan ini, karena banyak efek, mulai dari mesjid mau tumbang. Kemudian proyek depan keraton mau tumbang juga, sangat banyak akibatnya,” beber Uray.
Sementara, Ketua RT 6 Dusun Kaum, Desa Dalam Kaum, Suhardi membeberkan dampak dari gagalnya proyek waterfront menimbulkan abrasi atau erosi yang berujung pada pergeseran tanah.
“Efek pembangunan gagal banyak pengaruh, pergeseran tanah karena di sini tempat pertemuan arus. Berpengaruh ke mesjid. Nah, bisa jadi nanti mesjid tumbang,”cetusnya.
Suhardi berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah dampak yang akan terjadi di sekitar Istana Alwazikoebillah.
“Harapan kami, agar dilakukan pembangunan tersebut, sesegera mungkin dan dilaksanakan kembali sebagaimana mestinya. Seperti apa yang dijanjikan,” harapnya. (Ray)