FOTO : rangkaian seremonial pisah sambut Kapolres Sanggau [ ist ]
Sery Tayan – radarkalbar.com
SANGGAU – Sabtu (12/4/2025) pagi itu, langit Sanggau seperti turut bergetar. Udara terasa berbeda, bukan hanya karena terik mentari yang mengintip malu-malu dari balik awan, tetapi karena denyut haru dan semangat yang berpadu dalam satu irama.
Di halaman Mapolres Sanggau, sebuah babak baru sedang ditulis, dengan tinta tradisi dan air mata perpisahan.
AKBP Sudarsono, menjejakkan kakinya untuk pertama kali sebagai Kapolres Sanggau. Senyumnya hangat, namun sorot matanya menandakan kesadaran penuh atas tanggung jawab yang kini diemban.
Di sisinya, Ny. Tika Sudarsono, mendampingi dengan keteduhan khas seorang Bhayangkari. Mereka bukan hanya disambut mereka diterima, dengan sepenuh jiwa dan budaya.
Bunga dikalungkan, tepuk tangan membahana, dan irama musik tradisional mengalun perlahan.
Namun yang paling menggugah adalah ketika ritual adat dimulai. Dayak, Melayu, Tionghoa tiga etnis, satu semangat. Tarian multi-etnis membungkus penyambutan ini bukan sekadar seremoni, tapi pernyataan “Ini Sanggau, rumah bagi semua.”
Tak jauh dari keramaian, AKBP Suparno Agus Candra Kusumah berdiri. Lengannya terlipat di depan dada, matanya menyapu pemandangan yang selama ini menjadi ladangnya mengabdi.
Hari itu, ia pamit. Tapi bukan sekadar pergi, ia meninggalkan jejak. Jejak kepemimpinan, dedikasi, dan kenangan.
Dalam suara yang sedikit bergetar, ia ucapkan terima kasih. “Tinggi-tingginya dan sedalam-dalamnya,” katanya, memecah keheningan yang penuh rasa.
Hadir saat itu, Wakapolres Sanggau Kompol Yapet Efraim Patabang, para PJU, Kapolsek jajaran dan sejumlah pihak lainnya.
Tak sedikit yang menunduk, menahan haru. Beberapa bahkan menyeka air mata yang tak sempat disembunyikan.
“Farewell Parade” bukan hanya penghormatan, tapi perayaan atas perjalanan panjang seorang pemimpin yang kini mengayuh perahu ke pelabuhan baru di Biro SDM Polda Kalbar.
AKBP Suparno pergi bukan sebagai orang yang meninggalkan, melainkan sebagai teladan yang akan dikenang.
Sementara itu, AKBP Sudarsono melangkah ke depan. Dalam setiap jabat tangan, dalam setiap pandangan yang saling menguatkan, ada janji yang tidak terucap, bahwa amanah ini akan dijaga. Dan bahwa Polres Sanggau akan terus melangkah, tak hanya dengan komando, tapi dengan hati.
Di hari itu, Mapolres bukan hanya tempat bertugas. Ia menjadi panggung peralihan, tempat di mana masa lalu dan masa depan bersalaman. Di bawah langit Sanggau yang mendung-mendung syahdu, sejarah kecil tercatat dalam memori yang tak akan pudar.
Editor : Muhammad Khusyairi