FOTO : Tiga pasangan Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 (ist)
JAKARTA – radarkalbar.com
HASIL survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengindikasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming, memperoleh dukungan terbanyak dibanding pasangan lainnya.
Meski demikian, kemungkinan pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) dalam satu atau dua putaran masih menjadi pertanyaan terbuka.
Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI, menyatakan bahwa tren dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran terus meningkat sejak Oktober 2023. Pengumuman Gibran sebagai cawapres Prabowo menjadi pemicu utama dalam peningkatan tersebut.
Dukungan yang semakin solid terhadap pasangan ini menandai potensi signifikan dalam dinamika Pilpres mendatang.
Survei dilakukan pada rentang waktu 29 Januari hingga 5 Februari 2024, dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei ini adalah plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei juga menunjukkan dukungan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud MD cenderung stagnan atau menurun saat Anies-Muhaimin mengalami sedikit peningkatan. Hal ini memperkuat indikasi bahwa arah Pilpres masih dapat berubah dalam beberapa hari mendatang.
Peluang Satu Putaran
Analisis proyeksi perolehan suara menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali Nusa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Papua. Sementara itu, pasangan Anies-Muhaimin unggul di DKI Jakarta.
Di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dukungan terhadap Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud hampir seimbang. Djayadi Hanan menekankan bahwa jika tren ini berlanjut, kemungkinan besar Anies akan berada di posisi kedua dalam perolehan suara.
Maruarar Sirait, pendukung pasangan Prabowo-Gibran, menyatakan keyakinannya pilpres akan berlangsung dalam satu putaran, didukung oleh hasil survei LSI.
LSI telah mengundang tim pemenangan pasangan calon lainnya untuk hadir dalam penyampaian hasil survei, tapi kedua tim tersebut berhalangan hadir.
Meskipun peluang Pilpres dalam satu putaran semakin terbuka, potensi dua putaran masih menjadi opsi yang mungkin, mengingat dinamika politik yang terus berubah menjelang pemilihan. (siberindo.co*)